Kamis, 04 Juli 2019

MATERI PELAJARAN TAMBAHAN BAHASA INGGRIS KELAS XII


BAB 1 1. Tindakan memberi dan meminta informasi terkait hubungan sebab akibat, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan such ... that; so ... that


A.    Materi Pembelajaran
Ø   Fungsi sosial
Menjelaskan, memberi informasi, dsb.
Ø   Struktur teks
-         Memulai
-         Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
Ø   Unsur kebahasaan
-         Pernyataan dan pertanyaan keterangan (circumstance)
-         Kata yang menyatakan hubungan dua keadaan benda dengan pengaruhnya: So ....that ...; Such .....that ....
-         Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
-         Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan dan tanda baca, dan tulisan tangan.
Ø   Topik
Ø   Perbuatan, kegiatan, dan tindakan di sekolah, rumah, dan sekitarnya dan yang relevan dengan kehidupan peserta didik sebagai remaja dan pelajar SMA, yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI
Ø   UNGKAPAN
Pernyataan dan pertanyaan keterangan (circumstance)

Perhatikanlah kalimat-kalimat berikut ini.

1. Jakarta adalah ibukota negara

2. 5 adalah faktor dari 64

3. Kilogram adalah satuan berat

4. Ada 13 bulan dalam satu tahun.

Pada kalimat-kalimat di atas pasti kalian dapat mengatakan kalimat mana yang benar dan mana yang salah. Suatu kalimat yang dapat dinyatakan benar atau salah, maka kalimat itu disebut kalimat pernyataan atau disingkat pernyataan.

 Pernyataan adalah kalimat yang hanya mempunyai nilai benar saja atau salah saja.
Contoh Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

1. Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil. Pernyataan ini bernilai salah, karena ada bilangan prima yang merupakan bilangan genap, yaitu 2.

2. Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia. Pernyataan ini adalah benar, karena Jakarta adalah ibukota negara.

3. 3 x 5 = 15. Pernyataan ini adalah benar, karena 3 x 5 = 15.

4. Satu tahun terdiri dari 1 bulan. Pernyataan ini adalah salah, karena 1 tahun itu terdiri dari 12 bulan.
BEDA PERTANYAAN DAN PERNYATAAN
pertanyaan adalah kalimat yang meminta jawaban
sedangkan pernyataan adalah kalimat yang meminta menjelaskan atau menegaskan
-       Kata yang menyatakan hubungan dua keadaan benda dengan pengaruhnya: So ....that ...; Such .....that ....
-         -TENTANG SO ... THAT DAN SUCH ... THAT
-         So dan Such dalam bahasa Inggris digunakan untuk menekankan kualitas seseorang/sesuatu yang bisa kita artikan "sangat". Kemudian diikuti oleh that yang maknanya, penekanan kualitas itu menyebabkan sesuatu terjadi.That bisa kita artikan "sehingga".

-         Contoh :
She is so beautiful that Mr. Fuad loves her.
"Dia sangat cantik sehingga Mr. Fuad mencintainya."

-         -TRIK MENGERJAKAN SOAL SO ... THAT DAN SUCH ... THAT

So ... that
So digunakan ketika :
a) hanya ada satu kata diantara titik-titik dan that.
Karena penggunaan So adalah : So+adj/adverb+that. Sehingga apabila diantara titik-titik dan that hanya ada satu kata, itu adalah adjective atau adverb. Sehingga harus kita jawab SO
Contoh : Purbalingga is SO wonderful THAT everyone wants to go there.

-         b) ada dua kata di antara titik-titik dan that sedangkan kata pertama adalah salah satu dari many,much,few, dan little (determiner). 
-         Karena penggunaan So adalah : So+determiner+noun+that. Sehingga apabila ada dua kata 
-         diantara titik-titik dan that, sedangkan kata pertama adalah determiner, kita harus jawab SO.
-         Contoh : Mr. Nugroho has SO MANY birds THAT his house is so noisy. 

-         Such ... that
-         Such digunakan ketika :
-         a) ada artikel "a" atau "an" diantara titik-titik dan that
Karena So tidak pernah memakai artikel, sehingga apabila terdapat artikel "a" atau "an" di antara titik-titik dan that, kita harus jawab SUCH.
-         Contoh : Mr. Toha has SUCH A big stomach THAT He can't go everywhere. 
-        
b) ada dua kata di antara titik-titik dan that, sedangkan kata pertama bukan salah satu dari many,much,few, dan little (determiner). 
-         Karena penggunaan such adalah : Such+adverb/adjective+noun+that. Sehingga apabila terdapat dua kata di antara titik-titik dan that, dan kata pertama bukan determiner, kata pertama itu pastilah adjective/adverb. Sehingga kita harus jawab SUCH.
Contoh : Cheetah has SUCH long legs THAT It can run fast.
   
Bedanya Such a ... that dan Such ... that apa? 
-         a) Such a .... that
-          digunakan apabila noun sebelum that adalah tunggal/singular.
-         Contoh : Mr. Toha has SUCH A big stomach THAT He can't go everywhere. 
           
-         Noun sebelum that adalah Stomach yang merupakan noun tunggal, sehingga harus memakai SUCH A.

-         b) Such .... that
-         digunakan apabila noun sebelum that adalah jamak/plural.
-         Contoh : Cheetah has SUCH long legs THAT It can run fast.
       
-         Noun sebelum that adalah legs, yang merupakan noun jamak, sehingga harus memakai SUCH.
Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
Kata ‘a’, ‘an’, dan ‘the’ adalah jenis kata artikel yang terbagi menajdi dua kategori, yaitu definite dan indefinite. Kata ‘the’ termasuk definite, yang berarti sudah pasti. Sedangkan kata ‘a’ dan ‘an’ termasuk indefinite, yang berarti tidak pasti atau secara general. Kita menggunakan kata ‘the’ saat kita ingin menyatakan suatu hal yang pasti. Kata ‘a’ dan ‘an’ digunakan saat kita ingin menyatakan suatu hal yang sifatnya umum atau general.
Contohnya saat hari sedang siang, kita melihat ada satu matahari dan banyak awan. Jadi kita akan mengatakan:
• The sun is shining bright today.
• I saw a cloud shaped like a tree.
Penggunaan ‘a’, ‘an’, dan ‘the’ dalam bahasa Inggris dapat digunakan untuk benda yang sama, hanya situasinya saja yang dapat membedakan kapan menggunakan kata artikel tersebut. Kita menggunakan ‘the sun’ karena kita menyatakan suatu benda yang pasti kita tahu dan maksud seperti matahari. Kita menggunakan kata ‘a’ atau ‘an’ karena kita menyatakan sesuatu benda yang umum seperti awan.
A.    CONTOH PENGGUNAAN A, AN, DAN THE
 The
• Jakarta is the capital city of Indonesia.
• Monumen Nasional is Indonesia’s national monument.
• I found the glasses you were looking for.
• Have you looked at the brief I gave you?
• Switch the computer off when you’re done.
A/An
• I saw a star tonight.
• I had an omelette for breakfast today.
• She ordered a drink inside the restaurant.
• Do you have a pen?
• We want to buy a notebook
Perbedaan Penggunaan This That These Those
Perbedaan Penggunaan This That These Those
This, that, these dan those adalah demonstrative determiners yang berfungsi sebagai kata petunjuk. Determiners itu sendiri adalah kata yang mengawali kata benda (noun) sehingga sebuah kata benda tersebut menjadi umum atau spesifik (khusus). Umum dalam artian semua benda atau orang masuk kedalamanya, dan spesifik artinya hanya benda atau orang tertentu saja yang dimaksudkan oleh pembicara. Determiner ini penting untuk diketahui karena dalam bahasa Inggris subjek kalimat sangatlah menentukan bentuk kata kerjanya (predikatnya). Jadi pastikan kamu menguasai betul materi ini.
Contoh:
  • Semua laki-laki itu sama, buaya!.
    Kata “semua” adalah determiner yang menjadikan kata “laki-laki” mencakup semua orang berjenis kelamin laki-laki.
  • Laki-laki ini yang dulu menggangguku.
    Kata “ini” adalah determiner yang menjadikan kata “laki-laki” dalam kalimat tersebut menjadi spesifik. Hanya laki-laki ini, dan bukan semua laki-laki.
B. Fungsi.
Demonstrative determiner (this, that, these, those) berfungsi untuk menunjukkan jumlah dan dimana objek (kata benda) yang sedang dibicarakan berada terkait dengan seberapa jauh objek tersebut dari pembicaranya.
  1. This digunakan untuk kata benda tunggal yang berada dekat dengan pembicara
    • Positive: This is the end of my story (ini adalah akhir dari ceritaku)
    • Negative: This is not a test (ini bukanlah sebuah ujian)
    • Pertanyaan: Is this your first time here? (apakah ini adalah kali pertama kamu datang ke sini?)
  2. That digunakan untuk kata benda tunggal yang berada jauh dari pembicara.
    • Positive: That is a very big dog (itu adalah anjing yang sangat besar)
    • Negative: That is not a car, but a bus (itu bukan mobil, tapi bis)
    • Pertanyaan: Is that a horse or what? (itu kuda atau apa?)
  3. These digunakan untuk objek banyak yang berada dekat dengan pembicara.
    • Positive: These are days of our life (ini adalah hari-hari kehidupan kita)
    • Negative: These are not civil service government jobs (ini semua bukan pekerjaan PNS)
    • Pertanyaan: Are these sentences correct? (apakah kalimat-kalimat ini benar?)
  4. Those digunakan untuk objek banyak yang berada jauh dari pembicara.
    • Positive: Those are a few of my favorite things (itu adalah beberapa dari barang-barang kesukaanku)
    • Negative: Those are not my monkey (itu semua bukanlah monyet-monyetku)
    • Pertanyaan: Are those Rebook or Nike? (apakah (sepatu) itu adalah merk Rebook atau Nike?)
C. Penempatan.
  1. Sebelum Kata Benda.
    • I very love this car. (Aku suka mobil ini)
    • I don’t like this food. (aku tidak suka makanan ini)
2.Sebelum kata one (menggantikan objek yang telah disebutkan sebelumnya).
  • This book is thicker than that one. (Buku ini lebih tebal dari (buku) yang itu).
  • Your hat is better than this one. (Topimu lebih bagus dari pada (topi) yang ini)
  • Sebelum adjective + noun.
    • Do you remember that beautiful car we saw yesterday? (apakah kamu ingat mobil yang cakep itu yang kita lihat kemarin?)
    • Where do you keep that bad smartphone of mine (dimanakah kamu simpan handphone jelek ku itu)
  • Berdiri sendiri tanpa disertai salah satu dari ketiga objek di atas.
    • Take a look at this! (lihatlah ini!)
    • I don’t like this. (aku tidak suka ini)
Demikianlah penjelasan singkat tentang Perbedaan Penggunaan This That These Those dalam bahasa Inggris.

 Fakta
Tindakan memberi dan meminta informasi terkait hubungan sebab akibat, sesuai dengan konteks penggunaannya  seringkali ,menggunakan such ... that; so ... that dan  Demonstrative determiner (this, that, these, those) Demonstrative determiner (this, that, these, those)

Konsep
Demonstrative determiner (this, that, these, those) berfungsi untuk menunjukkan jumlah dan dimana objek (kata benda) yang sedang dibicarakan berada terkait dengan seberapa jauh objek tersebut dari pembicaranya.

Prinsip
So ... that
 penggunaan So adalah : So+adj/adverb+that.
Contoh : Purbalingga is SO wonderful THAT everyone wants to go there.
-         Such ... that
-         digunakan apabila noun sebelum that adalah jamak/plural.
-         Contoh : Cheetah has SUCH long legs THAT It can run fast.

Prosedur
 So ... that
So digunakan ketika :
a) hanya ada satu kata diantara titik-titik dan that.
b) ada dua kata di antara titik-titik dan that sedangkan kata pertama adalah salah satu dari many,much,few, dan little (determiner). 
-         Such ... that
-         Such digunakan ketika :
ada artikel "a" atau "an" diantara titik-titik dan that

So tidak hanya digunakan sendirian, namun terdapat beberapa bentuk so yang digunakan secara bersamaan dengan that. Ingin tahu bagaimana cara menggunakan ketiga bentuk so yang saya tulis di judul tersebut? Ikuti artikel ini hingga selesai ya. Akan ada panduannya untuk Anda.

 So
 So artinya JADI dan secara langsung digunakan untuk menyatakan akibat atau efek dari suatu hal. Kalimat sebelum so, merupakan sebab dari kalimat setelah so. Contoh dalam bahasa Indonesia misalnya, Saya sudah bekerja selama satu minggu, jadi saya begitu lelah hari ini.
 Nah, kalimat saya sudah bekerja selama satu minggu adalah sebab. Sedangkan kalimat jadi saya begitu lelah hari ini merupakan akibat.
 Beberapa contoh di dalam bahasa Inggris antara lain sebagai berikut:
  •     I have promised to you, so I will do that soon.
  •     She believes in God, so she prays seriously.
  •     Danny loves his son, so he takes care much better than you.

So That
 1. Berbeda dengan so, so that bisa berarti SEHINGGA. Contohnya, saya sudah lebih dulu pergi ke Mesir sehingga saya tidak asing lagi dengan pemandangan Piramida dan Spinx.
 Contoh kalimat dalam bahasa Inggris antara lain:
  •     I planned to trip early so that I can see sunrise.
  •     She came to your house this morning so that she could bring you a medicine.

2. So that juga bisa bermakna supaya dan agar. Contohnya, saya bersekolah supaya pintar, saya datang ke rumahmu pagi-pagi supaya tidak terlambat mengikuti kursus.

Contoh kalimat dalam bahasa Inggris antara lain:
  •     I learn English so that if I go to England, I can speak English well.
  •     She did it so that you realize your fault.
  •     I buy you a phone so that you can communicate with me.

Penggunaan This, That, These, Those dalam bahasa inggris – Demonstrative determiner (this, that, these, those) Di dalam bahasa inggris kita sering menemukan kata this, that, these, dan those, kata-kata tersebut merupakan kata petunjuk atau demonstratives.
Memiliki kesamaan namun ada perbedaan dalam penggunaanya, disini saya akan mencoba menjelaskan fungsinya terlebih dahulu.

  • Fungsi This That These dan Those
Berfugsi untuk menujukan jumlah objek/kata benda yang di maksud/dibicarakan atau untuk menunjukan jarak yang relative antara pembicara dan kata benda yang di tunjuk.
1. This
This digunakan untuk menunjukan benda tunggal yang jaraknya dekat dengan si pembicara , benda tunggal artinya satu benda, berikut ini contoh kalimatnya
  • This is my book = Ini adalah Buku Saya.
  • This is my motorcycle = Ini adalah motor saya.
  • This is my car = Ini adalah mobil saya.
  • This is not a test = Ini bukan sebuah tes.
  • This is not my car  = ini bukan motor saya
  • This is not my pencil  = Ini bukan pensil saya.
  • Is this your first time here? = Apakah ini pertama kalinya kamu disini ?
  • Is this your hobby?   = Apakah ini hobimu?
  • Is this a kitchen ? = Apakah ini dapur?
2. That
That kebalikan dari this , jika this berfungsi untuk menunjukan benda tunggal yang berada dekat dari si pembicara maka that berfungsi untuk menunjukan benda tunggal yang jauh dari si pembicara. jadi dalam hal ini benda yang di maksud memiliki jarak yang jauh dari lokasi si pembicara.
  • That is a very big horse = Itu adalah kuda yang sangat besar.
  • That is our classroom = Itu adalah kelas kita.
  • That is my car = itu adalah mobil saya.
  • That is my ruler = itu adalah penggaris saya.
  • That is not our classroom = Itu bukan kelas kita.
  • That is not my motorcycle = Itu bukan motor saya.
  • Is that a rabbit or what? = itu kelinci atau apa?
  • Is that our bus? = Apakah itu bis kita?
3. These
These digunakan untuk objek jamak atau dengan jumlah banyak yang berada dekat dengan si pembicara.
  • These pizzas are delicious = Pizza-pizza ini enak.
  • These are days of our life = Ini adalah hari-hari kehidupan kita.
  • These are my books = Ini adalah buku-buku saya.
  • These are not my books = Ini bukan buku-buku saya.
  • These are not civil service government jobs = Ini bukan pekerjaan PNS.
  • Are these sentences correct? = Apakah kalimat-kalimat ini benar?
4. Those
Those digunakan untuk objek jamak yang berada jauh dari si pembicara.
  • Those flowers are beautiful = Bunga-bunga itu sangat cantik.
  • Those are a few of my favorite things = Itu adalah beberapa benda favoritku.
  • Those are not my rabbit = Itu semua bukan kelinci-kelinciku.
  • Are those magazine or newspaper? Apakah itu adalah majalah atau surat kabar?
Itu adalah penggunaan berdasarkan fungsinya, namun bisa juga di bedakan berdasarkan penempatanya, untuk lebih jelasnya silahkan baca di bawah ini.
  • Berdasarkan Penempatanya
1. Penempatan sebelum kata benda
  • I very love this motorcycle = saya sangat suka motor ini.
  • I like this phone = saya suka ponsel ini.
  • I don’t like this car = saya tidak suka mobil ini.
  • I don’t like this phone = saya tidak suka ponsel ini.
2. Bisa juga berdiri sendiri atau tanpa objek di dalam penerapanya.
  • I don’t like this = saya tidak suka ini.
  • Take a look at this! = Lihatlah ini!
  • I hate this = saya benci ini.
3. Bisa juga di tempatkan sebelum kata one yang berfungsi menggantikan objek yang disebutkan sebelumnya.
  • Your phone is better than this one = Ponselmu lebih bagus (ponsel) yang ini.
  • Your motorcycle is not better than this one = motor kamu tidak lebih bagus dari (motor) ini.
  • This book is thicker than that one = buku ini lebih tebal dari (buku) yang itu.
4. Sebelum adjective + Noun
  •  Do you remember that beautiful motorcycle we saw yesterday? = apakah kamu ingat motor yang keren itu yang kita lihat kemarin ?
  • Where do you keep that beautiful painting of mine? = diamana kamu menyimpan lukisan bagus punya saya ?
Note:
– Singular = tunggal
– plural = Jamak
– This dan These = ini
– That dan Those = itu
– berdasarkan tenses, kejadian terjadi di waktu dekat biasanya menggunakan this/these dan apabila terjadi di waktu lampau that/those.



BAB II ( prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite

Materi Pokok  :
Ø   Fungsi sosial
Menjelaskan/memberikan tambahan informasi secara efektif
Ø   Struktur teks
-         Memulai
-         Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
Ø   Unsur kebahasaan
-               Kalimat pernyataan dan pertanyaan terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/ kejadian antara lain; who, which, that/driven, based, developing, carrying/ the essay, after the break, dsb.
-               Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
-               Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan.
Ø   Topik
orang, benda, binatang, di sekolah, rumah, dan sekitarnya dan yang relevan dengan kehidupan peserta didiksebagai remaja dan pelajar SMA, yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI.
URAIAN
 Apa itu unsur kebahasaan prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite
Prepositional Phrase
Pengertian Preposition Phrase
Pada dasarnya yang dimaksud dengan preposition phrase adalah suatu susunan kata yang diawali oleh preposition dan dikuti oleh object of preposition. Object of preposition sendiri dapat berupa noun (kata benda), pronoun (kata ganti), atau bisa juga noun phrase (frase kata benda). Jadi bisa dikatakan bahwa suatu susunan kata merupakan preposition phrase jika susunannya seperti ini “Preposition + Object of preposition (noun, pronoun, noun phrase)”.

Preposition phrase = Preposition + Object of Preposition
Sebagai contoh:

  • Beside you
  • From my house
  • In the biggest class room
  • Because of you
Kata-kata beside, from, in, dan juga because of diatas semuanya merupakan kata depan (preposition), kemudian diikuti oleh object of preposition maka semua susunan kata diatas sudah dapat dikatakan sebagai preposition phrase.
-Adjective Clause
Rumus Adjective Clause.
Adjective clause bisa berupa relative pronoun maupun relative adverb:
  1. Relative Pronoun.
    Relative pronoun adalah klausa yang diawali dengan who, whom, which, whose, that yang berfungsi untuk menjelaskan atau menggambarkan sebuah noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti benda).
    Contoh:
    The man who called me last night is my father (Pria – yang memanggilku kemarin malam – adalah ayahku). Kalimat inti yang sebenarnya adalah: The man is my father. Sementara klausa “who called me last night” hanyalah sebagai adjective clause yang menjelaskan kata The man agart tidak salah dengan the man yang lain.
    Dalam praktik, kata-kata who, whom, which, whose dan that sering dihilangkan untuk menyederhanakan kalimat. Tapi yang jelas tidak mengurangi arti dan maksud dari kalimat tersebut.
    Contoh:
    You are the one whom I love > You are the one I love. Artinya tetap sama, yaitu kamu adalah orang yang aku cintai. Pembahasan ini bisa kamu dapatkan pada artikel: Eliptical construction.
  2. Relative Adverb.
    Sementara itu, relative adverb adalah klausa yang diawali dengan kata where, when dan why yang juga berfungsi untuk menjelaskan atau menggambarkan kata benda (noun).
    Contoh:
    This is the place where we met last year (Ini adalah tempat – dimana kita bertemu tahun lalu). Kalimat intinya adalah this is the place. Sementara klause “where we met last year” adalah adjective clause yang menjelaskan the place.
D. Contoh Kalimat Adjective Clause.
  1. The car that I bought last year was belong to my neighbor.
  2. I don’t know the man who came in to your home.
  3. I will donate my money to whom ask for it first.
  4. The man whose hat is white is my uncle.
  5. We have arrived to the town where I was born

-Finite clause dan non Finite clause
A.    Finite clauses
Finite clauses must contain a verb which shows tense. They can be main clauses or subordinate clauses:
Is it raining? (main: present)
spoke to Joanne last night. (main: past)
We didn’t get any food because we didn’t have enough time. (main: past; subordinate: past)

B.    Non-finite clauses
Non-finite clauses contain a verb which does not show tense. We usually use non-finite verbs only in subordinate clauses. We usually understand the time referred to from the context of the main clause. We often use a non-finite clause when the subject is the same as the subject in the main clause:
I had something to eat before leaving. (I had something to eat before I left.)
After having spent six hours at the hospital, they eventually came home.
Helped by local volunteers, staff at the museum have spent many years sorting and cataloguing more than 100,000 photographs.
He left the party and went home, not having anyone to talk to.
The person to ask about going to New Zealand is Beck.
You have to look at the picture really carefully in order to see all the detail.
Afteralthoughthough, and if
We often use non-finite clauses after some subordinating conjunctions like afteralthough, though and if:
By the end of the day, although exhausted, Mark did not feel quite as tired as he had in the past. (although he was exhausted)
The proposal, if accepted by Parliament, will mean fundamental changes to the education system.
After verbs + -ing or infinitive with to
We use non-finite clauses as the complements to verbs which take -ing or to-infinitive after them:
I don’t enjoy playing tennis in the rain.
I’d hate to travel to London every day.
Relative clauses
A relative clause can be non-finite when the subject of the relative clause is the same as the subject of the main clause:
The man sitting on the sofa over there is Simon’s brother. (The man who is sitting …)
Don’t forget to fill in the form attached to the letter. (… which is attached to the letter.
-               - Kalimat pernyataan dan pertanyaan terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/ kejadian antara lain; who, which, that/driven, based, developing, carrying/ the essay, after the break, dsb.
 Penggunaan WHO vs WHOM
Relative pronoun who dan whom dua-duanya berarti “siapa” kalau digunakan dalam kalimat tanya dan noun clause. However, who dan whom dua-duanya akan berarti “yang” kalau digunakan dalam adjective clause.
Dalam formal writing or speaking, penggunaan who dan whom sedikit berbeda.
a. Penggunaan WHO vs WHOM dalam kalimat tanya
Dalam kalimat tanya (interrogative), who digunakan untuk menanyakan subject kalimat.
Pola penggunaan who adalah sebagai berikut:
Who + verb + object + …?
  1. Who has this great car? (Siapa punya mobil bagus ini?).
  2. Who was the first human to set foot on the moon surface? (Siapa orang yang pertama kali menginjakkan kaki di permukaan bulan?).
  3. Who will accompany you to the party? (Siapa yang akan menemani kamu ke pesta itu?).
Kalau ketiga kalimat tanya di atas dijawab, maka akan terlihat bahwa who memang menggantikan subject kalimat.
  1. My father has this great car. Atau disingkat:  My father does.
  2. Neil Armstrong was the first human to set foot on the moon surface. Atau : Neil Armstrong was.
  3. My cousin will. (Sepupuku).
Whom dalam kalimat tanya (interrogative) digunakan untuk untuk menanyakan object kalimat. Whom tidak pernah digunakan untuk menggantikan subject kalimat. Pola penggunaan whom adalah sebagai berikut:
Whom + auxiliary/kata bantu + subject + verb + …?
  1. Whom do you love more? (Siapa yang lebih kamu cintai?).
  2. For whom did he buy that necklace? For his girl friend? (Untuk siapa dia membeli kalung itu? Untuk pacarnya?).
  3. With whom will you go to the party? (Dengan siapa kamu akan pergi ke pesta itu?).
Walaupun letak whom di awal kalimat, whom ini sebenarnya menanyakan atau menggantikan object kalimat. Perhatikan jawaban dari ketiga pertanyaan di atas berikut ini. (Yang dicetak tebal adalah kata-kata yang digantikan oleh whom dan berfungsi sebagai object kalimat.
  1. I love you more. (Aku lebih mencintai kamu).
  2. No, It was not for his girl friend. He bought that necklace for his sister. (Bukan, kalung itu bukan untuk pacarnya. Dia membeli kalung itu untuk adiknya). Dalam kalimat ini that necklace adalah direct object, sedangkan his sister adalah indirect object.
  3. I will go to the party with my cousin. (Aku akan pergi ke pesta itu dengan sepupuku).
b. Penggunaan WHO vs WHOM dalam noun clause dan adjective clause
Penggunaan who dalam noun clause dan adjective clause adalah sama dengan penggunaan who pada kalimat tanya, yaitu untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai subject kalimat.
  1. Would you tell me who has this car? (noun clause)
  2. Neil Armstrong, who was the first human to set foot on the moon surface, is from the United States. (adjective clause).
  3. I’d like to know who will accompany you to the party. (noun clause).
Dan begitu juga dengan penggunaan whom. Pada noun clause dan adjective clause, whom digunakan untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai object kalimat. Bedanya dengan kalimat tanya adalah tidak digunakannya atau tidak dilakukan inversi auxiliary ke depan subject kalimat. Dengan kata lain, setelah whomlangsung diikuti oleh subject kalimat. Pola ini telah banyak dibahas pada topik: How to Address Questions dan Cara Membuat Embedded Questions.
  1. Please tell me whom you love more! (Tolong kasi tahu aku siapa yang lebih kamu cintai). Noun clause. Perhatikan: kata bantu DO dihilangkan karena kata bantu DO tidak digunakan dalam embedded question.
  2. Do you know for whom he bought that necklace? (Apakah kamu tahu untuk siapa dia membeli kalung itu?). Noun clause.
  3. My cousin with whom I will go to the party is very pretty? (Sepupuku orang yang akan aku ajak ke pesta itu adalah sangat cantik). Adjective clause.
Remember: Selalu gunakan rules di atas in FORMAL writing or formal speaking (misalnya dalam ujian di sekolah dan test TOEFL).
In informal writing or speaking, however, native English speakers lebih sering menggunakan who untuk menggantikan object kalimat.
  1. Please tell me who you love more!
  2. Do you know who he bought that necklace for ?
  3. My cousin who I will go to the party with is very pretty?
Selain itu, bule juga sering menggunakan THAT untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai subject dan object kalimat.
  1. The first human that set foot on the moon surface was Neil Armstrong. Adjective clause.
  2. You’d better get dressed now because the beautiful girl that you told me last night will come over to our place in less than an hour. (Kamu sebaiknya ganti pakaian sekarang sebab cewek cantik yang kamu bilang ke aku tadi malam akan mampir ke tempat (rumah) kita dalam waktu kurang dari satu jam).
B. Penggunaan WHOSE
Relative pronoun whose jika digunakan dalam kalimat tanya juga berarti “siapa”, sedangkan jika digunakan dalam noun clause dan adjective clause biasanya diterjemahkan menjadi “nya”. Hal ini tergantung pada konteks kalimat.
a. Penggunaan WHOSE dalam kalimat tanya
Berbeda dengan penggunaan who dan whom, penggunaan whose pada umumnya diikuti oleh noun (i.e. whose + noun), dan digunakan untuk menyatakan kepemilikan  (siapa yang punya) noun tersebut. Pola kalimat tanya yang menggunakan whose adalah:
Whose noun + verb + object + …? (jika yang ditanyakan adalah subject kalimat; Lihat contoh1&2 di bawah)
Whose noun + auxilliary/kata bantu + verb + object + …? (jika yang ditanyakan adalah object kalimat; Lihat contoh 3-4)
  1. Whose car is this? (Mobil siapa ini?) = Who has this car?
  2. Whose money got stolen? (Uang siapa yang dicuri?) = Who has the money that got stolen?
  3. Whose book did you copy? (Buku siapa yang kamu copy?) = Who has the book (that) you copied?
  4. Whose cloth are you wearing? (Bajunya siapa yang sedang kamu pakai?) = Who has the cloth (that) you are wearing?
b. Penggunaan WHOSE dalam noun clause dan adjective clause
Dalam noun clause dan adjective clause, makna whose pada prinsipnya sama dengan his, her, its, dan their.
  1. I know the man whose car was parked in front of your house. (Aku tahu cowok yang mobilnya diparkir di depan rumahmu). Adjective clause. whose car = his car.
  2. The juries are still debating whose performance was the best. (Para juri masih sedang berdebat performa siapa yang terbaik). Noun clause. whose performance = his/her performance.
  3. Some Indonesian people have historic sculptures whose values are inestimable in their house. (Beberapa orang Indonesia punya patung-patung bersejarah yang nilainya tidak dapat diprediksi (saking mahalnya) di rumah mereka).  Adjective clause. whose values = their values.
  4. We will leave the apartment whose rent will soon be sharply increased . (Kami akan meninggalkan (pindah dari) apartement yang sewanya akan segera dinaikkan secara tajam. whose rent = its rent.

  1. Adjective Clause (Penggunaan Who, Whom, Whose, Which, dll)
Adjective Clause dinamakan juga RELATIVE CLAUSE yaitu Clause (anak kalimat) yang digunakan/berfungsi sebagai adjective yang menerangkan keadaan noun atau pronoun. Untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai Adjective Clause, perhatikan penjelasan di bawah ini:

Contoh:
·         I have read the book (that) you just mentioned.

Main Clause: I have read the book.
Subordinate Clause: (that) you just mentioned.
Anak kalimat menerangkan kata benda the book, disebut dengan Adjective Clause

·         The lesson (that) she is learning is very difficult.

Main Clause: The lesson is very difficult.
Subordinate Clause: (that) she is learning.
Berdasarkan pada the Antecedent yang ditunjuk oleh introductory words (kata-kata pendahulunya), Adjective Clause dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:


1. Relative Pronoun
·         Kata Ganti Orang

Kata Penghubung yang digunakan adalah : Who, Whom, Whose, That

Fungsi :

a. Subjek:

- He paid the money to the man who / that had done the work

b. Objek Kata Kerja:

- He paid the man whom/that he had hired.

c. Objek Kata Depan:

- He paid the man from whom he had borrowed the money.

d. Kata Ganti Kepunyaan:

- This is the girl whose picture you saw.
·         Benda, Binatang

Kata Penghubung yang digunakan adalah: Which, that

Fungsi:

a. Subjek:

- Here is a book which/that describes animals.

b. Objek Kata Kerja:

- The chair which/that he broke is being repaired.

c. Objek Kata Depan:

- She was wearing the coat for which she had paid $2,00.
2. Relative Adverbs
·         Waktu

Kata Penghubung yang digunakan: when

- This is the year when the Olympic Games are held.
·         Tempat

Kata Penghubung yang digunakan: where

- Here is the house where I live.
·         Alasan

Kata Penghubung yang digunakan: when

- Give me one good reason why you did that.
_________________________

1. Relative Pronoun
Yaitu Adjective Clause dengan memakai kata penghubung Relative Pronoun.

·         The boy is called Bob. He gave me a present.
o    The boy who gave me a present is called Bob. atau
o    The boy who is called Bob gave me a present.
Beberapa contoh Adjective Clause lainnya:

·         The boy whose radio was stolen is a student.
·         The girl whom I gave a special reward is a bright student.
·         The bike which I borrowed last week was sold.
2. Relative Adverb
Pelajaran tentang ini dibahas lebih lengkap pada Relative Clause. Hal-hal yang perlu ditambahkan di sini, yaitu:

·         Kata Why (yang menunjukkan alasan) yang menjadi Adverb penghubung, mungkin (kadang-kadang) dapat digantikan dengan that atau kadang-kadang dapat dihilangkan dalam kalimat.

- The reason (that) I came should be obvious to you.
- The reason (why) I came should be obvious to you.
- The reason I came should be obvious to you.
·         When atau Where Bering dapat Baling ditukarkan dengan Preposition yang menunjukkan tempat (a preposition of Place) ditambah dengan Which.

- The small town in which (= where) I was born has grown to a large metropolis.
- The day on which (= when) they were to leave finally arrived.
Kadang-kadang that dapat menggantikan where atau when.

·         The day that (or when, on which) the trial was to take place was a stormy one.
·         Please suggest a good place that (or where) we can meet
Beberapa Hal Penting yang Berkaitan dengan Adjective Clause

·         Perubahan dari Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.
o    Adjective Clause dapat dirubah menjadi Adjective Phrase yang menjelaskan noun tanpa ada perubahan arti kalimat.
o    Hanya Adjective Clause yang mempunyai subjek pronoun: who, which atau that yang dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.
o    Adjective Clause dengan subjek: whom tidak dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.

Perhatikan Contoh berikut:

a. Adjective Clause

* The girl who is sitting next to me is Lisa.
==> The boy is playing the piano is Bent.

b. Adjective Phrase

* The girl sitting next to me is Lisa.
==> The boy playing the piano is Bent.
·         Cara mengubah Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.

(1) Subjek pronoun dan verb be dihilangkan.

* Adjective Clause: The man who is talking to Taylor is from Japan.
* Adjective Phrase: The man talking to Taylor is from Japan.

* Adjective Clause: The ideas which are presented in that book are interesting.
* Adjective Phrase: The ideas presented in that book are interesting.

* Adjective Clause: Ali is the man who is responsible for preparing the budget.
* Adjective Phrase: Ali is the man responsible for preparing the budget.

* Adjective Clause: The books that are on the shelf are mine.
* Adjective Phrase: The books on the shelf are mine.

(2) Jika tidak ada verb be dalam Adjective Clause, seringkali subjek pronoun dapat dihilangkan dan mengubah kata kerja dalam Clause itu menjadi bentuk -ing.

* Adjective Clause: English has an alphabet that consists of 26 letters.
* Adjective Phrase: English has an alphabet  consisting of 26 letters.

* Adjective Clause: Anyone who wants to come with us is welcome.
* Adjective Phrase: Anyone wanting to come with us is welcome.
·         Seringkali Adjective Clause digunakan dalam pola: noun + of which. Pola ini terutama digunakan untuk tulisan bahasa Inggris resmi (formal written English). Dalam pola ini biasanya Adjective Clause menerangkan "sesuatu".

* We have an antique table. The top of it has jade inlay.
o    We have an antique table, the top of which has jade inlay.
o    We toured a 300-year-old house. The exterior of the house consisted of logs cemented with clay.
o    We toured a 300-year-old house, the exterior of which consisted of logs cemented with lay.
·         Adjective Clause sering digunakan untuk mengungkapkan kuantitas dengan of. Ungkapan kuantitas mendahului pronoun, dan hanya whom, which, dan whose yang digunakan dalam pola ini.

Ungkapan kuantitas dengan "of" antara lain: some of, none of, both of, one of, many of, two of, all of, each of, most of, dll.

* There are 20 students in my class. Most of them are from the Outside Java.
--> There are 20 students in my class, most of whom are from the Outside Java.

* He gave several reasons. Only a few of them were valid.
--> He gave several reasons, only a few of which were valid.
·         Tanda Baca pada Adjective Clauses

Pedoman umum dalam Tanda Baca pada Adjective Clauses yaitu:
o    Jangan menggunakan tanda koma bila Adjective Clause diperlukan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
o    Gunakanlah tanda koma bila Adjective Clause hanya berfungsi untuk memberi informasi tambahan dan tidak dimaksudkan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
§  Henry whose wife works at a bank came to my house yesterday.
§  Alex, whose wife works at a bank, came to my house yesterday.

Keterangan:

Contoh pertama menggambarkan bahwa Henry memiliki lebih dari 1 istri. Pada kalimat tersebut pembicara ingin mengindentifikasikan istrinya yang bekerja di Bank, bukan yang lainnya.

Sedangkan pada kalimat kedua, kita sudah jelas, kalau Alex memiliki hanya 1 orang istri. Frase yang berada di antara koma hanya memberikan keterangan tambahan saja. Tanpa frase tersebut pun orang lain sudah mengetahuinya kalau istrinya Alex memang bekerja di sebuah Bank karena memang istrinya cuma 1 itu.

Perhatikan contoh berikut ini untuk lebih jelasnya dalam penggunaan tanda koma dalam Adjective Clause.
o    Soekarno, who is the first President of Republic of Indonesia, could deliver speech well.
Perbedaan antara Adjective Clause dan Noun Clause

Karena adanya kesamaan dalam beberapa kata pendahulunya, maka kadang-kadang antara Noun Clause dan Adjective Clause sering membingungkan.

Ada 2 macam perbedaan yang penting antara dua jenis Clause tersebut: perhatikan contoh berikut ini:

·         Adjective Clause biasanya didahului oleh noun atau pronoun yang diterangkan.

Adjective Clause
o    I know the house where he lives.
(where he lives mempunyai antecedent the house, yang merupakan objek dari kata know)

Noun Clause
o    I know where he lives.
(where he lives adalah objek dari kata know)
Preposisi yang mendahului introductory word adalah milik Adjective Clause dan bukan milik Noun Clause.

Adjective Clause
·         The woman to whom he has been giving money is a poor relative of his.
(Adjective Clause dimulai dengan to yang merupakan bentuk a prepositional phrase dengan whom dalam Adjective Clause itu. Dan To dapat diletakkan di bagian belakang Adjective Clause. The woman, whom he has been giving money to, is a poor relative of his).

Noun Clause
·         He gives money to whoever needs it.
(The Noun Clause dimulai dengan whoever, seluruh Noun Clause itu adalah objek dari to, yang tidak dapat dipindah letaknya. Dan juga -ever- merupakan bentuk yang hanya bergandeng (mengikuti) dengan Noun Clause.

Fakta
Tindakan memberi dan meminta informasi terkait benda biasa menggunakan  pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian.

Konsep
Kalimat pernyataan dan pertanyaan terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/ kejadian antara lain; who, which, that
Prinsip
-               Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal

Prosedur
Who digunakan sebelum kata kerja dan yang dibicarakan adalah manusia (untuk formal arti yang)
Whose terletak sebelum kata benda (untuk formal arti yang)
Whome terletak sebelum kata ganti  (untuk formal arti yang)
Which dan that digunakan untuk informal berarti yang


Adjective Clause (Penggunaan Who, Whom, Whose, Which, dll)
--> 
Adjective Clause dinamakan juga RELATIVE CLAUSE yaitu Clause (anak kalimat) yang digunakan/berfungsi sebagai adjective yang menerangkan keadaan noun atau pronoun. Untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai Adjective Clause, perhatikan penjelasan di bawah ini:

Contoh:
  • I have read the book (that) you just mentioned.

    Main Clause: I have read the book.
    Subordinate Clause: (that) you just mentioned.
Anak kalimat menerangkan kata benda the book, disebut dengan Adjective Clause

  • The lesson (that) she is learning is very difficult.

    Main Clause: The lesson is very difficult.
    Subordinate Clause: (that) she is learning.
Berdasarkan pada the Antecedent yang ditunjuk oleh introductory words (kata-kata pendahulunya), Adjective Clause dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:


1. Relative Pronoun
  • Kata Ganti Orang

    Kata Penghubung yang digunakan adalah : Who, Whom, Whose, That

    Fungsi :

    a. Subjek:

    - He paid the money to the man who / that had done the work

    b. Objek Kata Kerja:

    - He paid the man whom/that he had hired.

    c. Objek Kata Depan:

    - He paid the man from whom he had borrowed the money.

    d. Kata Ganti Kepunyaan:

    - This is the girl whose picture you saw.
  • Benda, Binatang

    Kata Penghubung yang digunakan adalah: Which, that

    Fungsi:

    a. Subjek:

    - Here is a book which/that describes animals.

    b. Objek Kata Kerja:

    - The chair which/that he broke is being repaired.

    c. Objek Kata Depan:

    - She was wearing the coat for which she had paid $2,00.
2. Relative Adverbs
  • Waktu

    Kata Penghubung yang digunakan: when

    - This is the year when the Olympic Games are held.
  • Tempat

    Kata Penghubung yang digunakan: where

    - Here is the house where I live.
  • Alasan

    Kata Penghubung yang digunakan: when

    - Give me one good reason why you did that.
Perbedaan antara Adjective Clause dan Noun Clause
 Karena adanya kesamaan dalam beberapa kata pendahulunya, maka kadang-kadang antara Noun Clause dan Adjective Clause sering membingungkan.
Ada 2 macam perbedaan yang penting antara dua jenis Clause tersebut: perhatikan contoh berikut ini:
  • Adjective Clause biasanya didahului oleh noun atau pronoun yang diterangkan.

    Adjective Clause
    • I know the house where he lives.
(where he lives mempunyai antecedent the house, yang merupakan objek dari kata know)

Noun Clause
    • I know where he lives.
(where he lives adalah objek dari kata know)
Preposisi yang mendahului introductory word adalah milik Adjective Clause dan bukan milik Noun Clause.

Adjective Clause
  • The woman to whom he has been giving money is a poor relative of his.
(Adjective Clause dimulai dengan to yang merupakan bentuk a prepositional phrase dengan whom dalam Adjective Clause itu. Dan To dapat diletakkan di bagian belakang Adjective Clause. The woman, whom he has been giving money to, is a poor relative of his).


Noun Clause
  • He gives money to whoever needs it.
(The Noun Clause dimulai dengan whoever, seluruh Noun Clause itu adalah objek dari to, yang tidak dapat dipindah letaknya. Dan juga -ever- merupakan bentuk yang hanya bergandeng (mengikuti) dengan Noun Clause.


BAB III   
Tindakan memberi dan meminta informasi terkait keterangan (circumstance), sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan klausa finite atau klausa non-finite


Materi Pokok  :
Fungsi sosial
Menjelaskan benda/memberikan informasi tambahan
Struktur teks
Memulai
Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
Unsur Kebahasaan
Kalimat pernyataan dan pertanyaan keterangan (circumstance)
Pewatas (Modifiers) antara lain; Which/that, Who,Whose,Where.
Relative Clauses: kalimat dengan pewatas
Tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi 
Topik
Perbuatan, kegiatan, dan tindakan di sekolah, rumah, dan sekitarnya dan yang relevan dengan kehidupan peserta didiksebagai remaja dan pelajar SMA, yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI..
URAIAN ;
Informasi
Pengertian Asking and Giving Information
Asking and Giving Information adalah kegiatan menanyakan atau memberikan informasi kepada lawan bicara ( meminta dan memberi izin adalah ekspresi yang penting dalam bahasa Inggris. Menguasai beberapa ekspresi mengenai area percakapan tersebut tentu saja menjadi hal wajib). Asking Information dapat yang sederhana seperti meminta waktu,atau rumit seperti meminta rincian tentang proses yang rumit.
Dalam kedua kasus, hal ini penting untuk menggunakan bentuk sesuai dengan situasi.Sebagai contoh, saat meminta informasi dari seorang teman, menggunakan bentuk yang lebih informal. Ketika meminta seorang rekan, menggunakan bentuk yang lebih formal.Akhirnya, ketika meminta informasi dari orang asing, menggunakan konstruksi tepat formal.
Contoh  Percakapan Asking dan Giving Information
A.    Simple Situation ( Situasi biasa)
Customer           : Excuse me, can you tell me where I can find menswear? (Permisi, Dapatkah Anda memberitahu saya di mana saya dapat menemukan pakaian pria?)
Shop Assistant : Sure. Menswear is on the second floor. (Tentu,Pakaian pria adalah di lantaidua)
Customer          : Oh, also, could you tell me where sheets are. (Oh, dan juga, bisa Anda memberitahu di mana yang satuan).
Shop Assistant: No problem, sheets are on the third floor at the back. ( Tidak masalah, yang satuan ada di lantai tiga di bagian belakang)
Customer          : Thanks for your help. (Terimakasih atas bantuan anda)
Shop Assistant: My pleasure. (Ya tentu)
Brother  : When does the movie start? ( Kaopan Film akan dimulai?)
Sister     : I think it’s at 9. ( ku pikir pada jam 9)
Brother  : Check, will you? ( maukah kanu memeriksanya?)
Sister     : You’re so lazy. Just a second. ( kamu sangat pemalas)
Brother : Thanks sis. ( terimakasih kak)
Sister     : Yes, it starts at 9.  ( iya filmnya mulai jam 9)
Man: Excuse me, would you mind answering some questions? ( Permisi, maukah Andamenjawab beberapa pertanyaan?)
Business Colleague: I’d be happy to help. ( Aku akan senang bisa membantu)
Man: I wonder if you could tell me when the project is going to begin. (Aku bertanya-tanyajika Anda bisa katakan padaku ketika proyek ini akan dimulai).
Business Colleague: I believe we’re beginning the project next month. (saya yakin kamimulai proyek bulan depan.)
Man: and who will be responsible for the project. (dan yang akan bertanggung jawab untukproyek.)
Business Colleague: I think Bob Smith is in charge of the project. (saya pikir Bob Smithadalah bertanggung jawab atas proyek)
Man: OK, finally, would you mind telling me how much the estimated cost will be? (OK,akhirnya, maukah Anda memberitahu saya berapa perkiraan biaya akan?)
Business Colleague: I’m afraid I can’t answer that. Perhaps you should speak with my director. (Aku takut aku tidak bisa menjawab. Mungkin Anda harus berbicara dengan sayaDirektur)
Man: Thank you. I thought you might say that. I’ll speak to Mr. Anders. (Terima kasih. Sayapikir Anda mungkin mengatakan bahwa. Aku akan berbicara untuk Mr Anders).
Business Colleague: Yes, that would be best for that type of information. Man: Thank you for helping out. (Ya, itu akan menjadi terbaik untuk jenis informasi. Laki-laki: Terima kasihuntuk membantu keluar).
Business Colleague: My pleasure ( ya, tentu)



unsur kebahasaan klausa finite atau klausa non-finite)
Penjelasan, penggunaan dan contoh-contoh finitedan non-finite verb dalam bahasa inggris
  1. Finite Verbs
Finite verb atau dalam bahsa Indonesia berarti kata kerja yang terbatas adalah kata kerja yang memiliki hubungan yang pasti dengan subjek atau kata benda. Kata kerja ini biasanya kata kerja utama dari klausa atau kalimat dan dapat berubah sesuai dengan kata benda. Finite verb hanya dapat digunakan pada keterangan waktu masa sekarang (present tense) dan masa lalu (past tense). Kata kerja ini dapat berbentuk aktif (active) maupun pasif (passive) dan dapat digunakan pada bentuk kata kerja tunggal (singular) atau jamak (plural).
Contoh :
She walks home. – dalam contoh kalimat ini dapat kita lihat bahwa finite verb nya adalah walks, yang berarti berjalan dan kata ganti nya adalah she atau dia (perempuan).
She walked home. – sedangkan pada contoh kalimat yang kedua ini dapat kita simpulkan bahwa bagaimana kata kerja diubah kedalam bentuk keterangan waktu yang berbeda yaitu keterangan waktu masa lampau atau past tense.
  1.  Non-Finite Verbs
Non-finite verb atau kata kerja ini tidak bisa menjadi kata kerja utama dari klausa atau kalimat karena mereka tidak berbicara tentang tindakan yang sedang dilakukan oleh subjek atau kata benda. Kata erja-kata kerja ini  tidak menunjukkan adanya keterangan waktu atau tenses, suasana hati atau mood ataupun jenis kelamin atau gender.
Non-finite verb digunakan sebagai kata benda, kata keterangan dan kata sifat. Kata kerja-kata kerja ini juga digunakan untuk membentuk klausa non-finite dari dependent clause yang menggunakan kata kerja  tidak terbatas atau non-finite verb.
Contoh :
He loves camping in the woods. – non-finite verb dalam contoh kalimat ini adalah campingdan berfungsi sebagai kata benda. Kata kerja ini adalah non-finite verb yang disebut dengan gerund.
I need to go to sleep. – sedangkan dalam contoh kalimat ini, non-finite verb atau kata kerja tidak terbatasnya adalah to sleep, kata kerja ini pun berfungsi sebagai kata benda atau nounNon-finite verb yang menggunakan to sebelum kata kerja disebut dengan infinitives.
The sleeping dog caused a delay. – non–finite verb dalam contoh kalimat yang terakhir ini adalah –ing atau terkadang ada kalimat yang berisikan –ed. Kata kerja ini berperan sebagai suffixes atau akhiran. Kata kerja seperti ini disebut dengan participle.


Demikian pembahasan materi pada kesempatan kali ini mengenai penjelasan, penggunaan dan contoh-contoh finite dan non-finite verbs dalam bahasa inggris.


Fakta
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keterangan (circumstance), sering menggunakan  finite atau klausa non-finite

Konsep
Tindakan memberi dan meminta informasi terkait  engan keterangan (circumstance)

Prinsip
Finite verb atau dalam bahsa Indonesia berarti kata kerja yang terbatas adalah kata kerja yang memiliki hubungan yang pasti dengan subjek atau kata benda
Non-finite verb atau kata kerja ini tidak bisa menjadi kata kerja utama dari klausa atau kalimat karena mereka tidak berbicara tentang tindakan yang sedang dilakukan oleh subjek atau kata benda.

Prosedur
 Finite verb hanya dapat digunakan pada keterangan waktu masa sekarang (present tense) dan masa lalu (past tense). Finite verb hanya dapat digunakan pada keterangan waktu masa sekarang (present tense) dan masa lalu (past tense).
Contoh :
She walks home. – dalam contoh kalimat ini dapat kita lihat bahwa finite verb nya adalah walks, yang berarti berjalan dan kata ganti nya adalah she atau dia (perempuan).
Non-finite verb digunakan sebagai kata benda, kata keterangan dan kata sifat.
He loves camping in the woods. – non-finite verb dalam contoh kalimat ini adalah campingdan berfungsi sebagai kata benda. Kata kerja ini adalah non-finite verb yang disebut dengan gerund.


Tipe dan Contoh Kalimat
Bentuk finite verb berdasarkan tenses, person dan number.


Berdasar Agreement
Contoh Kalimat
Present
Fitri drinks a coffee
Past
Fitri drank a coffee
First
I drink in the café
Second
We drink in the café
Third
He drinks in the café
Singular
Siska drinks a cup of tea
Plural
Siska and I drink a cup of tea
Tipe dan contoh kalimat finite verb.


Tipe Finite Verb
Contoh Kalimat
Linking verb
She became a teacher. (dia menjadi seorang guru)
(kata kerja penghubung antara pelengkap (compliment) dengan subject
Transitive
She is eating a cake. (dia sedang makan sebuah kue)
(kata kerja yang membutuhkan object)
Intransitive
She is running in the park. (dia sedang berlari di taman)
(kata kerja yang tidak membutuhkan object)
Auxiliary
She is working hard. (dia sedang bekerja keras)
(kata kerja untuk memodifikasi kata main verb atau kata kerja utama)
Action verb
I listen the radio every night. (saya mendengarkan radio setiap malam)
Non action verb
I love summer. (saya suka musim kemarau)
Contoh kalimat non finite verb


Tipe Non Finite
Contoh Kalimat
Infinitive
She asked me to pick you up. (dia memintaku untuk menjemputmu)
They helped me to bring this book to the library. (mereka membantuku untuk membawa buku ini ke perpustakaan)
Present participle
He is smiling to Sasha. (dia sedang tersenyum kepada Sasha)
Past participle
I have paid the motorcycle. (saya telah membayar sepeda motor itu)
Contoh soal finite verb, non finite
Find out the finite or non finite verb with (finite), (non finite) behind the sentence!
1. I read a magazine.
2. They went to Semarang yesterday morning.
3. I want to write a poetry.
4. My mother bought a piece of cake.
5. He promises to take care the cat.
6. They asked me to see a dance teacher.
7. Sister is ordering juice.
8. I can’t go with you.
9. She loves snorkeling.
10. He sat on the sofa in the dark room.
11. Leaving the room can be sad.
12. Sisca plays the guitar.
13. I need to go to sleep.
14. I travelled to German to improve my Germany.
15. The dog is barking.

BAB IV 
Pengandaian terjadinya/dilakukannya sesuatu yang tidak nyata pada saat ini dan pada waktu lampau, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan conditional: past dan past perfect
Materi Pokok  :
Ø   Fungsi sosial
Menyatakan persyaratan terjadinya/dilakukannya sesuatu, menyatakan penyesalan, menyatakan dan menanyakan pengandaian terjadinya/ dilakukannya sesuatu yang tidak nyata pada waktu lampau
Ø   Struktur Teks
-         Memulai
-         Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
Ø   Unsur Kebahasaan
-               Kalimat pernyataan dan pertanyaan terkait pengandaian terjadinya/ dilakukannya sesuatu yang tidak nyata pada saat ini dan pada waktu lampau.
-               Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan dan cetak yang jelas dan rapi.
Ø   Topik
Berbagai hal terkait dengan interaksi antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran, di dalam maupun di luar kelas, yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI
URAIAN :
(pengandaian terjadinya/dilakukannya sesuatu yang tidak nyata pada saat ini dan pada waktu lampau)
Conditional Sentences atau kalimat pendandaian terdiri dari dua jenis, yaitu real (nyata) dan unreal (tidak nyata). Pengandaian nyata adalah bentuk pengandaian dimana pengandaian tersebut dapat menjadi kenyataan, sedangkan pengandaian tidak nyata adalah bentuk pengandaian yang tidak mungkin akan jadi kenyataan karena beberapa sebab seperti dijelaskan di bawah ini:

Conditional Sentences terbagi-bagi lagi seperti akan kami jelaskan di bawah ini:

PRESENT CONDITIONALS

Present Real Conditional

RUMUS
[If / When ... Simple Present ..., ... Simple Present ...]
  • [... Simple Present ... if / when ... Simple Present ...]
KEGUNAAN

Present Real Conditional digunakan untuk membicarakan tentang apa yang secara normal Anda lakukan dalam situasi kehidupan normal.

Contoh:

  • If I go to a friend's house for dinner, I usually take a bottle of wine or some flowers.
  • When I have a day off from work, I often go to the beach.
  • If the weather is nice, she walks to work.
  • Jerry helps me with my homework when he has time.
  • I read if there is nothing on TV.
  • A: What do you do when it rains?
    B: I stay at home.
  • A: Where do you stay if you go to Sydney?
    B: I stay with my friends near the harbor.
If / When

"if" dan "when" digunakan dalam Present Real Conditional. "if" digunakan untuk menjelaskan tentang sesuatu yang jarang terjadi, sedangkan "when" digunakan untuk menjelaskan tentang kejadian yang sudah biasa atau sering terjadi.

Contoh:

  • When I have a day off from work, I usually go to the beach.
    I regularly have days off from work.
  • If I have a day off from work, I usually go to the beach.
    I rarely have days off from work.
Present Unreal Conditional

RUMUS

  • [If ... Simple Past ..., ... would + verb ...]
  • [... would + verb ... if ... Simple Past ...]
USE

Present Unreal Conditional digunakan untuk menjelaskan tentang apa yang akan terjadi dalam situasi imajenasi (mengandai-andai).

Contoh:

  • If I owned a car, I would drive to work. But I don't own a car.
  • She would travel around the world if she had more money. But she doesn't have much money.
  • I would read more if I didn't watch so much TV.
  • Mary would move to Japan if she spoke Japanese.
  • If they worked harder, they would earn more money.
  • A: What would you do if you won the lottery?
    B: I would buy a house.
  • A: Where would you live if you moved to the U.S.?
    B: I would live in Seattle.
PENGECUALIAN If I were ...

Dalam Present Unreal Conditional, bentuk "was" tidak digunakan. Gunakanlah "were" sebagai gantinya untuk semua subjek. Namun, dalam percakapan sehari-hari, "was" sering digunakan.

Contoh:

  • If he were French, he would live in Paris.
  • If she were rich, she would buy a yacht.
  • I would play basketball if I were taller.
  • I would buy that computer if it were cheaper.
  • I would buy that computer if it was cheaper. Not Correct (But often said in conversation.)
PENTING, HANYA GUNAKAN "If"

Hanya kata "if" digunakan dalam Present Unreal Conditional karena kita sedang membicarakan sesuatu yang tidak nyata atau hanya sebatas imajenasi belaka. "When" tidak bisa digunakan.

Contoh:

  • I would buy that computer when it were cheaper. Not Correct
  • I would buy that computer if it were cheaper. Correct

Conditional Dengan Modals

Ada beberapa Modals yang digunakan dalam Conditional seperti tersebut di bawah ini:

  1. would + can = could
  2. would + shall = should
  3. would + may = might
Kata "can," "shall" dan "may" tidak dapat digunakan dengan "would." Kata ini digunakan dalam bentuk khusus.

Contoh:

  • If I went to Egypt, I would can learn Arabic. Not Correct
  • If I went to Egypt, I could learn Arabic. Correct
  • If she had time, she would may go to the party. Not Correct
  • If she had time, she might go to the party. Correct
Kata "could," should," "might" dan "ought to" sudah termasuk dalam conditional, jadi Anda tidak perlu menggabungkannya dengan "would."

Contoh:

  • If I had more time, I would could exercise after work. Not Correct
  • If I had more time, I could exercise after work. Correct
  • If he invited you, you really would should go. Not Correct
  • If he invited you, you really should go. Correct
PAST CONDITIONALS
Past Real Conditional

RUMUS

  • [If / When ... Simple Past ..., ... Simple Past ...]
  • [... Simple Past... if / when ... Simple Past ...]
PENGGUNAAN

Past Real Conditional menggambarkan apa yang biasanya Anda lakukan dalam waktu tertentu di situasi nyata kehidupan Anda. Hal ini menjelaskan bahwa kebiasaan Anda tadi telah berubah dan Anda biasanya tidak lakukan akhir-akhir ini.

Contoh:

  • If I went to a friend's house for dinner, I usually took a bottle of wine or some flowers. I don't do that anymore.
  • When I had a day off from work, I often went to the beach. Now, I never get time off.
  • If the weather was nice, she often walked to work. Now, she usually drives.
  • Jerry always helped me with my homework when he had time. But he doesn't do that anymore.
  • A: What did you usually do when it rained?
    B: I usually stayed at home.
CATATAN

Bentuk "used to" menggambarkan suatu ide bahwa sesuatu yang merupakan kebiasaan lama telah berhenti dan tidak lagi dilakukan di masa lalu. Bentuk ini bisanya digunakan dalam kalimat Past Real Conditional untuk menekankan bahwa dulunya itu adalah kebiasaan.

Contoh:

  • If I went to a friend's house for dinner, I used to take a bottle of wine or some flowers. I don't do that anymore.
  • When I had a day off from work, I used to go to the beach. Now, I never get time off.
  • If the weather was nice, she used to walk to work. Now, she usually drives.
  • Jerry used to help me with my homework when he had time. But he doesn't do that anymore.
  • A: What did you usually do when it rained?
    B: I used to stay at home.
If / When

"if" dan "when" digunakan dalam Past Real Conditional. "if" digunakan untuk menjelaskan tentang suatu perkerjaan atau aktivitas yang jarang terjadi di masa lampau. Sedangkan "when" digunakan untuk menjelaskan suatu aktivitas dulunya sering terjadi.

Contoh:

  • When I had a day off from work, I usually went to the beach.
  • I regularly had days off from work.
  • If I had a day off from work, I usually went to the beach.
  • I rarely had days off from work.
Past Unreal Conditional

RUMUS


  • [If ... Past Perfect ..., ... would have + past participle ... ]
  • [... would have + past participle ... if ... Past Perfect ...]
PENGGUNAAN

Past Unreal Conditional digunakan untuk membicarakan situasi yang menjadi imajenasi di masa lampau.

Contoh:

  • If I had owned a car, I would have driven to work. But I didn't own one, so I took the bus.
  • She would have traveled around the world if she had had more money. But she didn't have much money, so she never traveled.
  • I would have read more as a child if I hadn't watched so much TV. Unfortunately, I did watch a lot of TV, so I never read for entertainment.
  • Mary would have gotten the job and moved to Japan if she had studied Japanese in school instead of French.
  • If Jack had worked harder, he would have earned more money. Unfortunately, he was lazy and he didn't earn much.
  • A: What would you have done if you had won the lottery last week?
    B: I would have bought a house.
  • A: What city would you have chosen if you had decided to move to the United States?
    B: I would have chosen Seattle.
Penggunaan "If"

"if" digunakan dalam Past Unreal Conditional sedangkan "when" tidak dapat digunakan dalam bentuk ini.

Contoh:

  • I would have bought that computer when it had been cheaper. Not Correct
  • I would have bought that computer if it had been cheaper. Correct
Conditional Dengan Modal Verbs

Perhatikan bentuk Modals dalam Conditional di bawah ini:

  1. would have + can = could have
  2. would have + shall = should have
  3. would have + may = might have
Kata "can," "shall" dan "may" tidak dapat digunakan dengan "would have."

Contoh:

  • If I had gone to Egypt, I could have learned Arabic.
  • If she had had time, she might have gone to the party.
Kata "could," should," "might" dan "ought to" sudah termasuk dalam Conditional, jadi tidak perlu Anda gabungkan dengan "would have."

Contoh:

  • If I had had more time, I could have exercised after work.
  • If he had invited you, you might have gone.
FUTURE CONDITIONALS

Future Real Conditional

RUMUS

  • [If / When ... Simple Present ..., ... Simple Future ...]
  • [... Simple Future ... if / when ... Simple Present ...]
PENGGUNAAN

Future Real Conditional menggambarkan apa yang Anda pikirkan akan terjadi pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Bentuk ini berbeda dengan bentuk Real Conditional karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Walaupun bentuk ini disebut dengan "real", Anda biasanya membayangkan atau menebak apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Disebut dengan "real" karena apa yang kita bayangkan atau pikirkan bisa saja terjadi di masa yang akan datang.

Contoh:

  • If I go to my friend's house for dinner tonight, I will take a bottle of wine or some flowers.
  • I am still not sure if I will go to his house or not.
  • When I have a day off from work, I am going to go to the beach.
  • I have to wait until I have a day off.
  • If the weather is nice, she is going to walk to work.
  • It depends on the weather.
  • Jerry will help me with my homework when he has time.
  • I have to wait until he has time.
  • I am going to read if there is nothing on TV.
  • It depends on the TV schedule.
  • A: What are you going to do if it rains?
    B: I am going to stay at home.

If / When

"if" dan "when" digunakan untuk Future Real Conditional, namun penggunaannya berbeda dengan bentuk Real Conditional. Dalam Future Real Conditional, "if" digunakan utnuk menjelaskan apa yang Anda tidak ketahui apa yang akan terjadi, sedangkan "when" digunakan untuk menjelaskan suatu kejadian yang Anda ketahui akan terjadi pada waktu tertentu.

Contoh:

  • When you call me, I will give you the address.
  • You are going to call me later, and at that time, I will give you the address.
  • If you call me, I will give you the address.
  • If you want the address, you can call me.
Future Unreal Conditional

BENTUK Ke 1 (Bentuk Yang Paling Umum)

  • [If ... Simple Past ..., ... would + verb ...]
  • [... would + verb ... if ... Simple Past ...]
PENGGUNAAN

Future Unreal Conditional digunakan untuk membicarakan tentang situasi yang kita bayangkan di masa yang akan datang. Bentuk ini tidak sama dengan Future Real Conditional karena apapun bisa terjadi di masa yang akan datang. Bentuk ini hanya digunakan ketika si pembicara perlu untuk menekankan bahwa sesuatu itu tidak mungkin. Karena bentuk ini hampir sama dengan Present Unreal Conditional, banyak native speaker lebih suka menggunakan bentuk ke 2 di bawah

Contoh:

  • If I had a day off from work next week, I would go to the beach.
    I don't have a day off from work.
  • I am busy next week. If I had time, I would come to your party.
    I can't come.
  • Jerry would help me with my homework tomorrow if he didn't have to work.
    He does have to work tomorrow.
BENTUK Ke 2

  • [If ... were + present participle ..., ... would be + present participle ...]
  • [... would be + present participle ... if ... were + present participle ...]
PENGGUNAAN

Bentuk ke 2 dari Future Unreal Conditional juga digunakan untuk membayangkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Native speaker lebih suka menggunakan bentuk ini dari pada bentuk ke 1 untuk menekankan pengandaian di masa yang akan datang. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini bahwa bentuk ini dapat digunakan dalam bentuk if-clause, hasil, ATAU Kedua bagian kalimat.

Contoh:

  • If I were going to Fiji next week, I would be taking my scuba diving gear with me. In if-clause dan hasil.
    I am not going to go to Fiji and I am not going to take my scuba gear with me.
  • If I were not visiting my grandmother tomorrow, I would help you study. Dalam if-clause. 
    I am going to visit my grandmother tomorrow.
  • I am busy next week. If I had time, I would be coming to your party. Hasilnya
    I am not going to come to your party.
BENTUK Ke 3

  • [If ... were going to + verb ..., ... would be + present participle ...]
  • [... would be + present participle ... if ... were going to + verb ...]
PENGGUNAAN

Bentuk ke 3 dari Future Unreal Conditional merupakan bentuk variasi dari bentuk ke 2 yang juga digunakan untuk menjelaskan situasi yang kita bayangkan di masa yang akan datang. Perhatikan bahwa bentuk ini hanya berbeda dengan bentuk ke-2 dalam hal "if-clause". Native speaker menggunakan bentuk ke-3 ini untuk menekankan bahwa bentuk conditional ini merupakan rencana atau prediksi.

Contoh:

  • If I were going to go to Fiji next week, I would be taking my scuba diving gear with me. (I am not going to go to Fiji and I am not going to take my scuba gear with me.)
  • If I were not going to visit my grandmother tomorrow, I would help you study. (I am going to visit my grandmother tomorrow)

Penggunaan "If"

"if" hanya digunakan dalam Past Unreal Conditional karena apa yang kita diskusikan adalah situasi yang kita bayangkan. "when" tidak dapat digunakan.

Contoh:

  • I would buy that computer tomorrow when it were cheaper. Not Correct
  • I would buy that computer tomorrow if it were cheaper. Correct
Conditional with Modal Verbs

Perhatikan beberapa bentuk penggabungan Modals Verbs di bawah ini:

  1. would + can = could
  2. would + shall = should
  3. would + may = might
Kata "can," "shall" dan "may" dapat digunakan dengan "would."

Contoh:

  • If I went to Egypt next year, I would can learn Arabic. Unfortunately, that's not possible. Not Correct
  • If I went to Egypt next year, I could learn Arabic. Unfortunately, that's not possible. Correct
Kata "could," should," "might" dan "ought to" tidak perlu digabungkan dengan "would."

Contoh:

  • If I didn't have to work tonight, I would could go to the fitness center. Not Correct
  • If I didn't have to work tonight, I could go to the fitness center. Correct
Future Real Conditional vs. Future Unreal Conditional

Untuk membantu Anda memahami perbedaan antara Future Real Conditional dan Future Unreal Conditional, bandingkan kalimat-kalimat di bawah ini

Contoh:

  • If you help me move tomorrow, I will buy you dinner. Future Real Conditional (I don't know if you can help me)
  • If you helped me move tomorrow, I would buy you dinner. Future Unreal Conditional (You can't help me, or you don't want to help me)
CONTINUOUS CONDITIONALS

Present Unreal Conditional + Continuous

RUMUS

  • If-clause: [were + present participle]
  • Result: [would be + present participle]
PENGGUNAAN

Present Unreal Conditional + Continuous digunakan untuk membicarakan tentang situasi yang kita bayangkan akan sedang terjadi.

Contoh Dalam if-clause:

  • If the sun were shining, I would go to the beach. (Unfortunately, it is raining so I can't go)
  • If Sam were sitting here, we would be able to ask him the question ourselves. (But Sam is not sitting here. He is somewhere else)
  • We would be able to go sailing if the wind were blowing. (But there is no wind, so we can't go sailing)
Contoh Dalam Hasil:

  • If I were in Hawaii, I would be lying on the beach. (But I am not in Hawaii)
  • If my grandfather were here, he would be talking about the war. (But he is not here)
  • I would be rafting down the Colorado River right now if my leg weren't broken. (But my leg is broken, so I am not there)
Past Unreal Conditional + Continuous

RUMUS

  • If-clause: [had been + present participle]
  • Result: [would have been + present participle]
PENGGUNAAN

Past Unreal Conditional + Continuous digunakan untuk menjelaskan situasi yang kita bayangkan sedang terjadi pada waktu tertentu di masa yang lalu.

Contoh Dalam if-clause:

  • If I had been talking to him when he said that, I would have punched him in the face. (But I wasn't talking to him when he said that)
  • If he had been standing near the house when the wall collapsed, it would have killed him. (Luckily, he moved away before the wall fell)
Contoh Dalam Hasil:

  • If you had gone to his house last night, he would have been sitting on his couch in front of the TV. (But you didn't go to his house, so you didn't see what he was doing)
  • If she had missed her train, he would have been waiting for her at the station for hours. (Luckily, she caught her train and he didn't have to wait)
CATATAN: Past Unreal Conditional + Continuous dapat digunakan seperti Past Continuous dalam situasi yang kita bayangkan untuk menekankan interupsi atau aktivitas parallel di masa yang lampau.

Contoh Dalam if-clause:

  • If James had been crossing the street when the car ran the red light, it would have hit him.
  • If Tom had been studying while Becky was making dinner, he would have finished his homework early and they could have gone to the movie.
Contoh Dalam Hasil:

  • If James hadn't stopped to tie his shoe, he would have been crossing the street when the car ran the red light.
  • If you had gone to their house last night, Bob would have been reading the newspaper, Nancy would have been talking on the phone and the kids would have been watching TV. They always do the same things.
CATATAN: Past Unreal Conditional + Continuous dapat juga digunakan seperti Present Perfect Continuous atau Past Perfect Continuous untuk membayangkan situasi yang bertujuan untuk menekankan durasi suatu aktivitas.

Contoh Dalam if-clause:

  • Scott said he had been studying Greek for more than five years. If he had been studying the language that long, I think he would have been able to interpret for us at the airport.
  • Sarah claimed she had been waiting in the rain for more than twenty minutes by the time we arrived, but she wasn't even wet. If she had been waiting that long, I think she would have been totally drenched by the time we arrived.
Contoh Dalam Hasil:

  • Terry's plane arrived ahead of schedule. If I hadn't decided to go to the airport early, she would have been waiting there for more than twenty minutes before I arrived.
  • At the travel agency yesterday, I waited for more than an hour for somebody to help me. Finally, I got up and left. If I hadn't decided to leave, I would have been sitting there forever.
Future Unreal Conditional + Continuous

RUMUS

  • If-clause: [were + present participle]
  • Result: [would be + present participle]
PENGGUNAAN

Future Unreal Conditional + Continuous dapat digunakan seperti Future Continuous yaitu untuk membayangkan situasi yang menekankan kegiatan parallel di masa yang akan datang.

CATATAN: Bentuk future kelihatannya bentuknya sama dengan bentuk present. Future menunjukkan kata-kata seperti "tomorrow," "next week" atau "in a couple of days."

Contoh Dalam if-clause:

  • If I were waiting there next week when he gets off the plane, he would be totally surprised. (But I will not be waiting there, so he won't be surprised)
  • If he were staying in that hotel next week while the conference is being held, he might be able to meet some of the key speakers and tell them about our new product. (I don't think he will be able to stay at the hotel, so he won't be able to meet anybody there)
Contoh dalam hasil:

  • If I were able to go to the train station tonight to meet Sandra, I would be standing on the platform waiting for her when she arrives. (I won't be able to go to the train station, so I will not be standing there when she arrives)
  • If you went over to Paul's house after work, he would probably be sitting there at his computer surfing the Internet. (But you won't go over)
MIXED CONDITIONALS

Berikut ini akan kami jelaskan Conditional Campuran. Perhatikan tulisan-tulisan yang bercetak tebal.

  1. Hijau = Present Unreal Conditional

  2. Biru = Past Unreal Conditional
  3. Ungu = Future Unreal Conditional

  • If I had won the lottery, I would be rich.(But I didn't win the lottery in the past and I am not rich now)
  • If I had taken French in high school, I would have more job opportunities. (But I didn't take French in high school and I don't have many job opportunities)
  • If she had been born in the United States, she wouldn't need a visa to work here. (But she wasn't born in the United States and she does need a visa now to work here)
  • If she had signed up for the ski trip last week, she would be joining us tomorrow. (But she didn't sign up for the ski trip last week and she isn't going to join us tomorrow)
  • If Mark had gotten the job instead of Joe, he would be moving to Shanghai.(But Mark didn't get the job and Mark is not going to move to Shanghai)
  • If Darren hadn't wasted his Christmas bonus gambling in Las Vegas, he would go to Mexico with us next month.(But Darren wasted his Christmas bonus gambling in Las Vegas and he won't go to Mexico with us next month)
  • If I were rich, I would have bought that Ferrari we saw yesterday.(But I am not currently rich and that is why I didn't buy the Ferrari yesterday)
  • If Sam spoke Russian, he would have translated the letter for you.(But Sam doesn't speak Russian and that is why he didn't translate the letter)
  • If I didn't have to work so much, I would have gone to the party last night.(But I have to work a lot and that is why I didn't go to the party last night)
  • If I didn't have so much vacation time, I wouldn't go with you on the cruise to Alaska next week. (But I do have a lot of vacation time and I will go on the trip next week)
  • If Cindy were more creative, the company would send her to New York to work on the new advertising campaign.(But Cindy is not creative and the company won't send her to New York to work on the new campaign)
  • If Dan weren't so nice, he wouldn't be tutoring you in math tonight. (But Dan is nice and he is going to tutor you tonight)
  • If I weren't going on my business trip next week, I would have accepted that new assignment at work.(But I am going to go on a business trip next week, and that is why I didn't accept that new assignment at work)
  • If my parents weren't coming this weekend, I would have planned a nice trip just for the two of us to Napa Valley. (But my parents are going to come this weekend, and that is why I didn't plan a trip for the two of us to Napa Valley)
  • If Donna weren't making us a big dinner tonight, I would have suggested that we go to that nice Italian restaurant.(But she is going to make us a big dinner tonight, and that is why I didn't suggest that we go to that nice Italian restaurant)
  • If I were going to that concert tonight, I would be very excited. (But I am not going to go to that concert tonight and that is why I am not excited)
  • If Sandy were giving a speech tomorrow, she would be very nervous. (But Sandy is not going to give a speech tomorrow and that is why she in not nervous)
  • If Seb didn't come with us to the desert, everyone would be very disappointed. (But Seb will come with us to the desert and that is why everyone is so happy)

Fakta
Conditional Sentence (Kalimat Pengandaian) adalah kalimat yang digunakan untuk meng-andaikan sesuatu yang pada kenyataannya belum terjadi atau tidak terjadi, serta digunakan untuk mengungkapkan pengandaian yang pengandainnya tidak terjadi seperti apa yang diharapkan.
Konsep
Beberapa hal yang perlu diingat dalam kalimat pengandaian :
  1. Kalimat pengandaian terdiri dari dua bagian, yaitu induk kalimat (main clause) dan anak kalimat (sub clause dalam bentuk if clause).
  2. Struktur kalimat pengandain (conditional sentence) dapat diubah-ubah.
  3. Ketika induk kalimat berada di depan, maka tidak perlu menggunakan pemisah berupa tanda koma (,) antara induk dan anak kalimat.
  4. Ketika posisi anak kalimat berada di depan, maka tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan induk dan anak kalimat.

Prinsip
Conditional Sentence yang juga sering dikenal sebagai if clause bermakna kalimat pengandaian dalam bahasa Indonesia. Kalimat pengandaian digunakan untuk menyatakan bahwa tindakan yang dinyatakan dalam klausa utama (tanpa jika) hanya dapat terjadi jika kondisi tertentu yang dinyatakan (dalam klausa IF) terpenuhi. Dalam bahasa Inggris tingkat dasar, biasanya ada tiga tipe kalimat pengandaian / if clause yang umumnya dipelajari di Indonesia
Prosedur

A. Jenis-jenis Kalimat Pengandaian :

a. Kalimat pengandaian type 1
Pola kalimat pengandaian tipe 1
If+ subject + VI (Simple Present Tense) + Subject + will + VI (Simple Present tense)
atau
If+ subject + (be) present + adjective/noun + Subject + will be + adjective/noun
Catatan:
  • Kalimat pengandaian tipe 1 digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang belum terjadi pada waktu sekarang dan memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam waktu dekat. Kalimat semacam ini menjelaskan untuk menyatakan suatu pola sebab dan akibat.
Contoh :
  • If I work hard, / will get a lot of money.
  • If I have a lot of money, I will buy an expensive car.


b. Kalimat pengandaian type 2
Pola kalimat pegandaian tipe 2

If + subject + V2/simple past tense + Subject + would + Vl/past future tense
atau
If + subject + were + adjective/noun+Subject + would be + adjective/noun

Catatan :
  • Kalimat pengandaian tipe 2 merupakan kalimat yang digunakan untuk mengung- kapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau yang bertentangan dengan kenya-taan pada waktu sekarang. Kalimat dengan tipe ini digunakan untuk menyatakan suatu khayalan.
  • Fakta yang dari kalimat pengandaian tipe 2 adalah pada saat kalimat tersebut diujarkan apa yang diandaikan tidak terjadi.
  • Were digunakan baik oleh subjek tunggal maupun jamak. Namun, ada kalanya bentuk wasdigunakan pada subjek (I, he, she, it) ketika digunakan pada percakapan tidak formal.
Misalnya : If I was you, I would accept that scholarship offer.

Contoh:
  • If l were you, I would accept that job offer. FaktaI am not you.
  • If l got high acore in the final examination, my mother would give me a nice present. FaktaI don’t get high score in the final examination.
  • My brother would buy me a new camera if he got a job in foreign company. FaktaMy brother doesn’t get a job in foreign company.


c. Kalimat pengandaian type 3
Pola kalimat pengandaian tipe 3
If+ subject + had + V3/past perfect Tense + subject + would have + V3/past perfect Tense
atau
if+ subject + had been + adjective/noun + subject + would have been + adjective/noun
Catatan :
  • Kalimat pengandaian tipe 3 adalah kalimat yang mengandaikan sesuatu yang sudah terjadi dan tidak terjadi di masa lalu. Tipe kalimat ini biasanya digunakan untuk menyatakan suatu penyesalan.
  • Fakta yang diungkapkan dalam kalimat pengandaian ini adalah bahwa apa yang diandaikan tidak pernah terjadi di masa yang lalu.
Contoh :
  • If I had read that hook, I would have understood the theory well. Fakta: / didn’t have that book. Therefore, I didn’t understand the theory well.

  • Kalimat pengandaian juga dapat menggunakan bentuk progressive atau continuous jika menerangkan proses yang sedang terjadi.
Contoh:
  • If I were studying in the United States, I would be living together with my brother. Fakta: I am not studying in the United States. I am not living with my brother.

  • Conditional sentence dapat mengungkapkan kejadian atau pengandaian yangterjadi pada waktu yang berbeda. Misalnya, klausa if (anak kalimat) mengungkapkan kejadian pada waktu lampau [past), sedangkan induk kalimat mengungkapkan kejadian yang sekarang [present).
Contoh:
  • If I had prepared some snacks several hours ago, I would not be hungry right now. Fakta: I did not prepare some snacks several hours ago, so I am hungry.

SOAL
1. If I had accepted that work offer,…………………
A. I will have built my own house.
B. I would have built my own house.
C. I will build my own house.
D. I would build my own house.
Jawaban: B
Kunci untuk menjawab pertanyaan pola kalimat pengandaian adalah dengan meng-hafalkan rumus pola kalimatnya. Kalimat di atas adalah kalimat pengandaian bentuk ke 3.
2. If I work at Ministry of Foreign Affairs,……….
A. I will get a chance for continuing my study in foreign country.
B. I would get a chance for continuing my study in foreign country.
C. I would have got a chance for continuing my study in foreign country.
D. I get a chance for continuing my study in foreign country.
Jawaban: A
Pola kalimat di atas adalah pola kalimat pengandaian tipe 1.

3. My father would permit me to ride the motorcycle……..
A. If I have a driving licence
B. If I had a driving licence.
C. If I had had a driving licence.
D. If I would have a driving licence.
Jawaban: B
Pola kalimat di atas adalah kalimat pengandaian tipe 2.

4. If I were you,……………….
A. I will stay at the boarding house.
B. I would stay at the boarding house.
C. I stay at the boarding house.
D. I would have stayed at the boarding house.
Jawaban: B
Pola kalimat di atas adalah kalimat pengandaian tipe 2.

5. If I had come to her wedding party, I would not have regretted What is the fact of the previous conditional sentence?
A. I didn’t come to her wedding party. Therefore, I regretted.
B. I don’t come to her wedding party. Therefore, I regret.
C. I have not come to her wedding party. Therefore, I regretted.
D. I had not come to her wedding party. Therefore, I regret.
Jawaban: A
Pola kalimat di atas adalah kalimat pengandaian tipe 3. Fakta yang diungkapkan dalam kalimat pengandaian tipe 3 adalah bahwa apa yang diandaikan tidak pernah terjadi di masa yang lalu.
6. Mr. Bayu would give me an interesting bonus if 1 won the tender. What is the fact of the previous conditional sentence?
A. I won the tender.
B. I don’t win the tender.
C. I didn’t win the tender.
D. I win the tender.
Jawaban: B
Pola kalimat di atas adalah kalimat pengandaian tipe 2. Fakta yang dari kalimat peng­andaian tipe 2 adalah pada saat kalimat tersebut diujarkan apa yang diandaikan tidak terjadi.
7.  If I had practiced harder several months ago……………..
A. I will be the winner of this dance competition.
B. 1 would be the winner of this dance competition.
C. I would have been the winner of this dance competition.
D. I am the winner of this dance competition.
Jawaban: B
Pola kalimat pengandaian di atas menunjukkan dua waktu yangberbeda di mana anak kalimat menunjukkan sesuatu yang terjadi di masa lampau, sedangkan induk kalimatnya terjadi di masa sekarang (present).
8. What is the fact of the previous conditional sentence (question no. 7)?
A. I don’t practice harder several months ago, so I’m not the winner of this competition. I didn’t practice harder several months ago. so I’m not the winner of this compe­tition.
B. I didn’t practice harder several months ago. so I’m not the winner of this competition.
C. I was not practicing harder several months ago. so I’m not the winner of this competition.
D. I’m not practicing harder several months ago. so I’m not the winner of this competition.
Jawaban: B
Pola kalimat pengandaian di atas menunjukkan dua waktu yang berbeda di mana anak kalimat menunjukkan sesuatu yang terjadi di masa lampau, sedangkan induk kalimatnya teradi di masa sekarang [present).
9. If I were staying at my grandmother’s home,……………….
A. I will be eating her delicious home cooking.
B. I would be eating her delicious home cooking.
C. I will eat her delicious home cooking.
D. I would eat her delicious home cooking.
Jawaban: B
Pengandaian ini menunjukkan suatu kejadian yang sedang berlangsung. Sehingga, bentuk yang digunakan adalah bentuk continuous atau progressive.
10. What is the fact of the previous sentence?
A. I was not staying at my grandmother’s home. I was not eating her delicious home cooking.
B. I don’t stay at my grandmother’s home. I don’t eat her delicious home cooking.
C. I am not staying at my grandmother’s home. I am not eating her delicious home cooking.
D. I didn’t stay at at my grandmother’s home. I didn’t eat her delicious home cooking.
Jawaban: C
Pengandaian dengan menggunakan bentuk continuous memiliki fakta berupa present continuous tense.

BAB V
Tindakan memberi dan meminta informasi terkait hubungan pertentangan dan kebalikan, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan even if ..., unless ..., however, on the other hand, in conbtrast, nevertheless

Materi Pokok  :
      Fungsi sosial
Memastikan, meningkatkan tekad, menyemangati, dsb.
      Struktur Teks
-    Memulai
-    Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
      Unsur Kebahasaan
-       Kalamat pernyataan dan pertanyaan terkait pengandaian terjadinya /dilakukannya sesuatu yang tidak nyata pada saat ini dan pada waktu lampau
-       Kata untuk menyatakan pengandaian: whether or not ... no matter ..., even if ...
-       Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
-       Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan
      Topik
Kegiatan dan tindakan yang penting dan relevan dengan peserta didik SMAyang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI.
URAIAN :
Memberi dan meminta informasi terkait hubungan pertentangan dan kebalikan,
Untuk menyatakan pertetangan dan kebalikan digunakanlah kata hubung seperti however, nevetheless dan sebagainya. Lebih jauh tentang kata hubung adalah sebagai berikut :
CONJUNCTIONS (KATA SAMBUNG)
Conjunction ialah kata sambung yang dipakai untuk menghubungkan/menggabungkan kata-kata,frase atau klausa dalam sebuah kalimat. Dan kebanyakan dari conjunction ini berasal dari parts of speech yang lain,khususnya dari preposition.
Eg. Rama and Shinta came yesterday
I have breakfast before I go to school
Here : rama disambungkan dengan shinta oleh kata and dan kalimat Igo to school disambungkan dengan kalimat I have breakfast oleh kata before. Jadi and dan before adalah kata sambung (penghubung).
TYPES OF CONJUNCTION (JENIS-JENIS KATA SAMBUNG)
1. Coordinating conjunction ialah kata sambung yang digunakan untuk menggabungkan unsure-unsur dalam kalimat yang mempunyai tingkat yang setara
Berdasarkan pengertian diatas coordinating conjunction dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam
a. Comulative conjunction adalah kelompok kata penghubung yang berfungsi mempunyai arti mengumpulkan/menambah and (dan)both…and…(keduanya dari…dan…) and also (dan juga), as well as (dan/juga/maupun), not only…but also (tidak hanya…tapi juga…) again (lagi/lagipula), furthermore (lebih-lebih), likewise (seperti itu pula), besides (disamping itu), moreover (lebih-lebih lagi), in addition (tambahan lagi)
– Ita, as well as Anis, invites me to come soon
– Ita is beautiful and diligent
– Not only ita is beautiful but she is also diligent
b. Alternative conjunction yaitu kelompok kata penghubung yang mengandung pengertian alternative atau pilihan antara dua atau lebih.
Or (atau), either…or…(…atau), or else…(atau juga…), otherwise…(kalau tidak…), neither…nor…(bukan…ataupun…)
– Either that boy sinned or his parents
– Neither ita not Anis is a teacher
– You must take rest otherwise you will lose your health
Catatan :
Neither…not…selalu diikuti tobeatau kata kerja positif.walaupun demikian pengertian dari pola ini selalu negative.
c. Adversative conjunction yaitu kelompok kata penghubung yang mengandung arti pertentangan antara satu bagian denagn bagian yg lain.
But,however (tetapi), though,although, eventhough (meskipun), inspite of, despite (meskipun), regardless (tanpa memedulikan) yet (meskipun begitu), nevertheless (namun), while (sedangkan,walaupun), still (namun), whereas (padahal,sedangkan)
– He is clever man nevertheless he often makes mistakes
– Wise men love truth, whereas fools shun it
Catatan :
Although dan inspite of mempunyai arti sama tapi penggunaannya berbeda. Although diikuti kalimat lengkap sedangkan inspite of tidak.
He went out although it was raining
He went out inspite of the rain
d. Illative conjunction yaitu kelompok kata penghubung yang menunjukkan pengertian sebab akibat dari suatu peristiwa atau perbuatan yang lain. Atau menunjukkan kesimpulan therefore (oleh karena itu), thus (jadi), consequently (karenanya), because of (sebab itu), as a result (sehingga),accordingly (maka,jadi), hence (karenanya,sebab itu), so (jadi), for this reason (untuk itu), regardless of (bagaimanapun), so then (maka), for (karena).
– She is very busy accordingly,she can’t see you
– Father is ill,therefore,he can’t come today
– It is time to go, so then let us start
e. Conjunction yang menunjukkan hubungan sebab akibat dengan tekanan pada sebab
Because, because of, since, as, for (sebab)
– It is hard to speak English because we never practice it
– Because of you, I can speak English
Catatan :
“since”diletakkan di awal kalimat sedangkan “for”ditengah kalimat
– Since it was raining heavily, he just stayed at home
– He just stayed at home for it was raining heavily
“Because” selalu diikuti kalimat lengkap, sedangkan “because of” selalu diikuti noun
– Ita can not sleep well because it is very hot
– Ita can not sleep well because of the heat
f. Conjunction yang menunjukkan hubungan sebab akibat dengan tekanan akibat
So that (sehingga), in order to (agar supaya/untuk)
– You must buy a dictionary so that you can look up word by word
g. Conjunction yang menunjukkan waktu
As, when, while, before, after, until
– She had gone when ita visited her
– I had waited for you until your mother came
h. Conjunction yang menggabungkan dua kalimat tanpa melebur menjadi Satu
However, nevertheless (walaupun begitu, walaupun demikian), on the other hand, in contrast, inspite of this (sebaliknya) besides, moreover, semilliary (disamping itu,selain itu,dengan itu)
– Ita is very tired,therefore she can’t sleep well
– Anis was tired, however, she went on working for her family
2. Subordinate conjunction ialah kata sambung yang digunakan untuk menggabungkan anak kalimat (subordinate clause) dengan induk kalimat (main clause) dalam kalimat majemuk bertingkat (complex sentence). Kebanyakan dari subordinate conjunction ini berasal dari preposition,anak kalimat diawali subordinating conjunction,tidak dapat berdiri sendiri,artinya bergantung pada pokok kalimat atau induk kalimat. Sedangkan pokok kalimat dapat berdiri sendiri,artinya tidak tergantung dengan clause (sekumpulan kata yang mengandung subject dan predikat)yang lain.
Cara ketergantungan (modes of dependence) berjumlah Sembilan,yaitu :
a. Keterangan tambahan (opposition) yang hanya dalam pengertian pengantar/perkenalan
Principle clause dependent clause
He made a promise that he would return soon
b. Sebab atau alasan
Principle clause dependent clause
We can do nothing as he refuses
He couldn’t go because he was ill
He will succed since he has studied hard
c. Akibat atau pengaruh
Principle clause dependent clause
He ran so fast that he made himself tired
d. Maksud atau tujuan
Principle clause dependent clause
He shouted at the top of in order that he might be heard his voice
We eat so that we may live
He worked hard lets he should fail
e. Syarat
Principle clause dependent clause
I will go out tomorrow if it is fine
I will come unless I hear to the contrary
I will come provided that I am well enough
I will come provided Iam well enough
He talk as if he were drunk
We must do as we are told whether we wish it or no
f. Pernyataan mengalah (concession) atau contras
Principle clause dependent clause
He worked hard even though he was tire
He is an honest man though/although he is poor
He will never succed however much he may try
He is still asleep notwithstanding that he has already slept for eight hours
Catatan :
• Concessive : terutama tentang kata sambung yang menyatakan mengalah misalnya though,although,even though dan sebagainya. Though atau although boleh juga diletakkan di posisi awal anak kalimat dan dipisahkan dengan kalimat utama menggunakan tanda koma (,).
Although he was tired, he worked hard
Dependent principal
Though/although
He was tired he worked hard
Namun lebih umum
Principal dependent
He work hard even though he was tired
He was tired but he worked hard
• Konjungsi however bila dipakai sebagai kata smbung sederajat (codinative conjunction), berdiri sendiri,dan lazimnya diletakkan pada suatu tempat di tengah kalimatnya. Akan tetapi bila ia (however) merupakan subordinative (kata sambung yang menghubungkan kalimat pokok dengan anak kalimat), ia harus diletakkan dimuka adverb atau adjective tertentu dan selalu ditempatkan pada awal kalimat.
Dependent principal
However hard you may work you will never be able to succed
• Bila as dipakai dalam pengertian konsesif(concessive) atau kontras, ia selalu didahului oleh adjective, adverb, atau participle, yang berfungsi sebagai komplemen untuk kata kerja yang mengikuti :
Dependent principal
Hot as the sun is we must go out
g. Perbandingan
• Berbandingan yang tingkatnya sama
Sifat yang sama dibandingkan :
o she is as tall as I (am) = Ia setinggi saya
o he is as clever as you = Ia sepandai anda
sifat yang berbeda dibandingkan :
o she is a good as she is wise
sifat baiknya sama dengan sifat bijaksananya
• Yang tingkatannya tidak sama
Sifat yang sama dibandingkan
o He is more clever than I (am)
Sifat yang berbeda dibandingkan
o The sea is deeper than the mountains are high
h. Taraf atau cara
Principal dependent
The business will prosper according as it is judiciously managed
– The train hasn’t arrived yet as far as I know
i. Waktu
Principal dependent
She call on her neighbor as the clock struck six
I will go as soon as the comes
You can sit down while I stand
I will help you as long as I live
He studied very hard before he succeded
Wait here until I return
You must study hard are you can gain your end
I will go after he leaves
She has been much stronger since she recovered from her
REFERENSI/NARASUMBER :
Junaida,Suryadi.2007.”COMPLETE ENGLISH GRAMMAR”.Yogyakarta.Pustaka Pelajar
Makna Coordinate = Adverbial Conjunction
Beberapa coordinate conjunction memiliki padanan makna dengan adverbial conjunction. Contohnya antara lain sebagai berikut.
Coordinate Conj.
Adverbial Conj.
Contoh
and
also
besides
furthermore
likewise
moreover
The chef will bake bread and turkey for the dinner.
The scientists found that the question is difficult; besides, they need to work hard to solved it.
but
however
nevertheless
nonetheless
still
I would love to join but I’m afraid I don’t have time.
The man wearing glasses seems so serious, nevertheless, he often laughs out loud with his friends.
so
accordingly
consequently
hence
therefore
thus
Please reconsider, so you will not regret oneday.
Ferarri cars are very sophisticated; accordingly; I want to buy one someday.

Fakta
Untuk mengunghkapkan sebuah pertentangan maka digunkan kata penghubung / conjuction
Konsep
Conjunction adalah kata atau kelompok kata yang merupakan salah satu dari part of speech yang berfungsi menghubungkan dua kata, phrase (frasa), clause (klausa), atau paragraph (paragraf).
Prinsip
Conjuction yang digunakan untuk mengungkapkan pertentangan antara lain however ,nevertheless
nonetheless, but dan sebagainya
Prosedur
Conjunction yang menggabungkan dua kalimat tanpa melebur menjadi Satu dan menyatakan pertentangsn sntsrrs lain :
However, nevertheless (walaupun begitu, walaupun demikian), on the other hand, in contrast, inspite of this (sebaliknya) besides, moreover, semilliary (disamping itu,selain itu,dengan itu)
– Ita is very tired,therefore she can’t sleep well
– Anis was tired, however, she went on working for her family



SOAL
Rewrite the sentences below with the connectors given in
   brackets.

1  Examples: (making contrasts)
   Although1 (neutral)/Even though (more emphatic)/Though
   (less formal) he had a sprained ankle (or he had
   sprained his ankle/his ankle was sprained), he went
   out for a walk.
   In spite of/Despite having a sprained ankle/having
   sprained his ankle, he went out for a walk.
   In spite of/Despite2 his sprained ankle, he went out for a
   walk.
   In spite of/Despite his ankle being sprained, he went out
   for a walk.
   He had a sprained ankle, but he went out for a walk.
   He had a sprained ankle/He had sprained his ankle/His
   ankle was sprained. However (neutral)/Nevertheless
   (formal)/Nonetheless3 (formal)/All the same (less
   formal)/Yet (less formal)/Still (less formal)/Even so
   (less formal), he went out for a walk.
   He had a sprained ankle/He had sprained his ankle/His
   ankle was sprained. He went out for a walk, though
   (informal)/however/ nevertheless/all the same/nonetheless.

a  It was snowing heavily, but they went on climbing. (despite)
b  He is very poor, but he is happy. (although)
c  Despite being caught driving dangerously, he was not fined.
   (all the same)
d  The sea was very rough. Still, they went sailing. (in spite of)
e  I know you don’t love me; but, even so, I’ll marry you.
   (even though)
2  Examples: (making contrasts)
   However4 hard/No matter how hard (more formal) you try, you    will never be able to do it.
   Even though/Even if you try hard, you will never be able to   do it.
   It does not matter how hard you try, you will never be able   to do it.
   Although you try hard, you will never be able to do it.
   Much (adverb) as/though I loved him, I had to leave him.
   Although I loved him a lot, I had to leave him.
   Angry (adjective) as/though I was, I did not tell them   anything.
   Although I was angry, I did not tell them anything.
   Some people who are not happy with what they possess firmly    believe in the American dream, as it evokes the things they    would like to have. Despite this, it is just a dream.
   Some people who are not happy with what they possess firmly    believe in the American dream, as it evokes the things they    would like to have. For all that, it is just a dream.
a  Although she was terrible ill, she did not stay in bed.    (ill though)
b  It does not matter how much money you give him, he will not    accept. (even though)
c  Although it is fast, I won’t buy it. (fast as)
d  Despite my admiration for him, I recognise that he is    a bit selfish. (much as)
e  Everyone is worried about the scandal; but, in spite of    all its implications, I think it’ll do us some good. (for all)


BAB VI
Teks pembahasan ilmiah (discussion) lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang, sesuai dengan konteks penggunaannya


Materi Pokok  :
      Fungsi Sosial
Membahas suatu isu dari beberapa sudut pandang
      Struktur Teks
Struktur untuk setiap sudut pandang dapat mencakup
-       Penyampaian isu yang dibahas dan ulasan umumnya
-       pandangan, asumsi terhadap isu
-       argumentasi pendukung
-       kesimpulan atau saran
      Unsur kebahasaan
-       Kosa kata terkait dengan topik yang dibahas.
-       Kata sambung untuk menunjukkan perbandingan, kontras, dan urutan, a.l. on the other hand, conversely, because, consequently, thus, dsb..
-       Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
-       Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan dan tanda baca, tulisan tangan
      Topik
Institusi, benda, binatang dan gejala/peristiwa alam dan sosial terkait dengan mata pelajaran lain di Kelas XII, yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI.
URAIAN:
-               Penyampaian isu / IDE yang dibahas dan ulasan umumnya
Bagaimana cara memberi saran kepada seseorang dalam bahasa Inggris? Bagaimana pula cara memberi penawaran kepada seseorang? Inilah yang akan kita pelajari kali ini, suggest and offer
Suggest
Berikut ini kata-kata yang dapat digunakan untuk memberikan saran.
Let’s … (Ayo …)
I think … (Saya pikir / Menurut saya …)
I suggest that … (Saya menyarankan bahwa …)
How about …? (Bagaimana dengan …)
We could … (Kita bisa …)
What about …? (Bagaimana dengan …?)
I don’t think … (Saya tidak berpikir …)
Why don’t we …? (Mengapa tidak kita …?)
You might want to change … (Kamu mungkin ingin mengubah …)
How do you feel about …? (Bagaimana perasaanmu tentang …?)
It would be nice to … (Itu akan bagus untuk …)
I think you should … (Menurut saya kamu sebaiknya …)
Accepting Suggestions (Menyetujui Saran)
Yes, let’s go. (Ya, ayo pergi.)
Let’s. (Ayo.)
OK, if you say so.
Declining Suggestions (Menolak Saran)
Sorry, I can’t. (Maaf, saya tidak bisa.)
Sorry, I think … (Maaf, menurut saya …)
No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
No, let’s … (Tidak, ayo …)
Offer (Penawaran)
Making Offers (Membuat Penawaran)
Can I …? (Bolehkah saya …?)
May I …? (Bolehkah saya …?)
Shall I …? (Haruskah saya …?)
How about I … (Bagaimana dengan saya …)
Would you …? (Maukah kamu …?)
Accepting Offers (Menyetujui Penawaran)
Thank you, I appreciate your help. (Terima kasih, saya menghargai bantuanmu.)
Yes, please. (Ya, tolonglah.)
Yes please, that would be lovely.
Thank you, it is very kind of you.
Declining Offers (Menolah Penawaran)
No, thanks. (Tidak, terima kasih.)
No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
It’s okay, I can do it myself. (Ini tidak apa-apa, saya bisa melakukan ini sendiri.)
Don’t worry, I will do it myself. (Jangan khawatir, saya bisa melakukan ini sendiri.)
Contoh teks dialog singkat suggest dan offer beserta terjemahannya
Reza: Have you solved your homework?
Trio: No, I haven’t.
Reza: Let’s go to the library and solve your homework.
Trio: Yes, let’s go.
Reza: Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumahmu?
Trio: Belum.
Reza: Ayo pergi ke perpustakaan dan selesaikan pekerjaan rumahmu.
Trio: Ya, ayo pergi.
Tata: Can I help you?
Feri: No, thank you.
Tata: Bolehkah saya membantumu?
Feri: Tidak, terima kasih.
Contoh 1
Ani   :     hi alda, where have you been ?
Alda  :     I’m from the canteen. What is it ?
Ani   :     do you finished have your mathematics homework ?
Alda  :     not yet. How about you ?
Ani   :     not yet. I still don’t quite understand the discussion yesterday
Alda  :     what if we learn together ?
Ani   :     ok. But, when ?
Alda  :     tomorrow, in my home. Do you have a time ?
Ani   :     yes, I have.
Alda  :     well then, let’s go to the library. Borrow a book of mathematics.
Ani   :     good idea. Let’s go !
Terjemahan
Ani : Hai Alda. Kamu darimana saja?
Alda : Saya dari kantin. Ada apa?
Ani : Apa kamu sudah mengerjakan tugas matematika?
Alda : Belum. Bagaimana denganmu ?
Ani : Belum juga. Aku masih belum terlalu mengerti dengan pembahasan kemarin.
Alda : Bagaimana kalau kita belajar sama-sama?
Ani : Baik. Tapi kapan?
Alda : besok, dirumahku. Apa kamu punya waktu?
Ani : iya, saya punya.
Alda : Kalau begitu, ayo kita ke perpustakaan. Pinjam buku matematika.
Ani : Ide bagus. Ayo pergi !
Contoh 2
Sinar : Are you okay, ade? it looks like you’re sick.
Ade : Yes. My stomach hurt.
Sinar : Are you eating?
Ade : It is, but I do not have breakfast this morning.
Sinar : Why?
Ade : I think is I was too late, so I rushed to school withoutbreakfast first.
Sinar : Well then, let’s get to the UKs.
Ade : Do not.
Sinar : But your pain will be worse.
Ade : I can go alone.
Sinar : Are you sure?
Ade : Yes. Thank you
Terjemahan
Sinar : Apa kamu baik-baik saja, ade? sepertinya kamu sakit.
Ade : Iya. Perut saya sakit.
Sinar : Apa kamu sudah makan?
Ade : Sudah, tapi tadi pagi saya tidak sarapan.
Sinar : Kenapa?
Ade : Saya fikir saya sudah terlambat, jadi saya bergegas ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.
Sinar : Kalau begitu, mari kita ke UKS.
Ade : Tidak usah.
Sinar : Tapi sakitmu akan tambah parah.
Ade : Saya dapat pergi sendiri.
Sinar : Apa kamu yakin?
Ade : Ya. Terima kasih
Contoh 3
Rizal : anto, What are you doing?
Anto : I was thinking about something.
Rizal : What are you thinking daritadi?
Anto : I’m confused. What a great activity to celebrate the birthday of our school later?
Rizal : Hm, how about a competition between classes cone?
Anto : Competition cone? Ah, good idea, Rizal.
Rizal : At my old school is always doing these competitions eachcelebrating the birthday.
Anto : Well, definitely exciting. I’ll convey to the chairman of thecouncil later.
Rizal : Ok, I wait for news.
Anto : Thank you for the idea, Rizal.
Rizal : You’re welcome.
Terjemahan
Rizal : anto, Apa yang sedang kamu lakukan?
Anto : Aku sedang memikirkan sesuatu.
Rizal : Apa yang sedang kamu pikirkan daritadi?
Anto : Aku bingung. Kegiatan apa yang bagus untuk merayakan maulid di sekolah kita nanti?
Rizal : Hm, bagaimana kalau lomba tumpeng antar kelas?
Anto : Lomba tumpeng? Ah, ide bagus,rizal.
Rizal : Di sekolah lamaku selalu melakukan lomba tersebut setiap merayakan maulid.
Anto : Wah, pasti seru. Akan ku sampaikan kepada ketua OSIS nanti.
Rizal : Ok, ku tunggu beritanya.
Anto : Terima kasih untuk idenya,rizal.
Rizal : Sama-sama.
-               ARGUMENTASI / argumentasi pendukung
-               pada masa sekarang ini dunia kerja di Indonesia jangkauan nya sudah semakin mendunia bahkan di setiap lowongan kerja di cantumkan kemampuan berbahasa Inggris menjadi sebuah syarat yang utama. Tidak hanya itu, apabila kita melihat berbagai tenaga kerja Indonesia yang ada di luar negeri umumnya merasakan kesulitan dalam bernegosiasi memperjuangkan nasib mereka, hal ini di karenakan masih minimnya atau lemah dalam penguasaan bahasa Inggris. Nah, untuk meminimalisir hal tersebut, kini sudah banyak lembaga pendidikan yang mengajarkan siswa nya untuk meningkatkan kemammpuan berdebat sebagai wujud perkembangan kemampuan berbahasa Inggris yang utuh. Lalu apa sebenarnya debat itu ?
-               Debat adalah proses bertukar pikiran atau diskusi untuk mencari pemecahan masalah dari sebuah isu, topik tertentu. Pada saat berdebat orang berusaha untuk memberikan argumentasi, alasan-alasan, contoh-contoh dari suatu kasus dan membuat sanggahan-sanggahan terhadap lawan bicaranya. Sahabat SBI (Study bahasa Inggris),masih adakah yang belum tahu perlombaan debate itu seperti apa, berikut penjelasan singkatnya :
-               Perlombaan debate terdiri dari dua regu atau dua kubu yang satu sama lain saling memiliki perbedaan argumen atau tanggapan. Masing-masing regu terdiri dari 3 orang pemain yang dinamakan 1st speaker, 2nd speaker, dan 3rd speaker serta reply speaker yang diambil dari salah satu pemain.
-               Tata Cara Debate Dalam Bahasa Inggris , antara lain :
-               first speaker bertugas untuk memberikan pemaparan yang akan di debatkan dengan kata demi kata, setelah itu baru berikan penjelasan secara keselurahan agar dapat membuat sebuah pembatasan terhadap yang akan didebatkan. Setelah itu first speaker from affirmative team harus memberikan fakta yang sedang terjadi saat ini, kemudian baru memberikan argumen yang akan disampaikan, biasanya waktu yang diberikan untuk berbicara rata-rata
-               Second speaker from affirmative team bertugas untuk merebut argument yang telah disampaikan oleh first speaker dari negative team, setelah rebut dilakukan maka silahkan untuk menyampaikan argumennya. begitu juga halnya dengan second speaker dari negative team tugas utama yang harus dilakukan adalah merebut argument second speaker dari affirmative team baru setelah itu menyampaikan argumennya. Pada umumnya point-pont penting disampaikan oleh second speaker dari kedua tim, disinilah letak inti perdebatan, jadi usahakan second speaker benar-benar menguasai topic yang di perdebatkan.
-               Third speaker from affirmative team bertugas untuk memberikan kesimpulan dari apa yang telah dibicarakan oleh dua pembicara sebelumnya, usahakan third speaker tidak memberikan argument lagi apa bila ada hal ynag perlu di rebut, rebut secukupnya. Begitu juga halnya dengan third speaker from negative team bertugas untuk memberikan kesimpulan dari apa yang telah disampaikan oleh dua pembicara sebelumnya, ingat usahakan tidak memberikan argument lagi.
-               Yang terakhir adalah reply speakerreply speaker biasanya di jabat oleh pembicara pertama atau kedua dari masing-masing tim. reply speaker bertugas untuk menyampaikan semua kesalahan yang dilakukan oleh tim lawan, seperti ‘negativive team tidak mampu merebut argumen kami atau negative team membicarakan hal yang sudah diluar topik, dan sebagainya’. usahakan posisi reply speaker di pegang oleh anggota yang mampu melihat kesalahan lawan. waktu yang di berikan untuk reply speaker biasanya sekitar tiga menit, lebih sedikit dibandingkan waktu yang di berikan kepada pembicara lain.
Berikut tips-tips melakukan debate dalam bahasa inggris :
  1. Pilih Topik/tema
    Kalian harus menentukan topik atau tema apa yang akan dijadikan materi debat/diskusi.
    ingat  => “Thinking before speaking is better than thinking after speaking”
  2. Keraskan Suara!
    Suara kalian harus jelas dan terdengar dengan baik kepada seluruh audience.
  3. Perbanyak Kosakata
    Perbendaharaan kosakata yang banyak akan sangat membantu kalian untuk berdebat atau berdiskusi dengan baik dan lancar.
  4. Perbaiki Ilmu Pronunciation
    Salah dalam pengucapan akan berakibat cukup fatal. Oleh karena itu, silahkan kalian mempelajari ilmu pronunciation dengan baik sehingga apa yang di katakan akan mudah di mengerti oleh audience.
  5. Perhatikan Intonasi Anda
    Kalian harus yakin dengan intonasi, tinggi rendahnya suara. Baik ketika menyampaikan pernyataan (statement) atau pertanyaan (questions)
  6. Kuasai Ilmu Grammar atau Tata bahasa
    Grammar atau tata bahasa sangat penting untuk merangkai kalimat dengan baik dan benar.
  7. Keep Your Attitude (sopan-santun)
    Kalian harus menghormati saran, kritik atau pendapat orang lain. Remember “Free but Polite”..:)


Fakta
Pada masa sekarang ini dunia kerja di Indonesia jangkauan nya sudah semakin mendunia bahkan di setiap lowongan kerja di cantumkan kemampuan berbahasa Inggris menjadi sebuah syarat yang utama.
Konsep
Untuk meningkatkan kemampuan berdebat sebagai wujud perkembangan kemampuan berbahasa Inggris yang utuh  perlu kemampuan yang diperoleh dengan latihan
Prinsip
Keep Your Attitude (sopan-santun)
Kalian harus menghormati saran, kritik atau pendapat orang lain. Remember “Free but Polite”..:)
Prosedur

A. Istilah Debat Yang Harus Dikuasai Dalam Bahasa Inggris Lengkap

1.MOTION

Motion yaitu jenis atau bentuk topik yag diperdebatkan
2.PARAMETER
Merupakan bentuk limitation of argument yaitu batasan dari argumen atau alasan yang akan kita gunakan. sehingga setiap berdebat kita memiliki batasan, agar supaya tema nya tidak keluar dari jalur peratura debat.


3.TEAM SPLIT
Team split merupakan bagian-bagian yang akan dibicarakan oleh masing-masing speaker, dalam perdebatan, ada 3 jenis atau mecam speaker dan masing-masing nya memiliki tugas masing-masing. Bagian yang akan mereka bicarakan pun masing-masing.


4.THEMELINE
Yaitu keseluruhan dari bentuk motion yang diambil, atau dengan bahasa lain adalah garis besar dari masalah yang menjadi perdebatan.


5.MATTER
Matter yaitu bentuk materi yang disampaikan, materi tersebut harus sesuai dengan motion atau mosi yang dimabil ketika melakukan debat.


6.MANNER
Manner merupakan bentuk atau cara menyampaikan sebuah argumen dalam bahasa inggris, cara penyampaian tersebut harus meyakinkan, jangan sampai menggunaka suara yang lembek atau terlalu halus. Body language sangat berperan penting pada saat penyampaian agar sahabat KBI dapat meyakinkan lawan bicara atau lawan debat.


7.METHOD
Method merupaka bentuk metode penyampaian, metode penyampaian yang digunakan pun harus jelas dari first speaker hingga third speaker. Jangan sampai semuaya tidak terstruktur.


8.TIMER
Timer yaitu waktu ketika menyampaikan pemikiran kita, biasanya semakin lama justru semakin bagus, sehingga sahabat KBI bisa mengulur waktu hingga waktu penyampaian habis denga cara seolah-olah sahabat KBI sedang berfikir.


9.REPLY SPEECH
Yaitu bentuk kesimpulan dari tiga argumen yang menguatkan untuk sahabat KBI. sehingga kesimpula pun juga harus kuat dan meyakinkan pada saat menyampaikan nya)

TEXT DEBAT
ENGLISH IS THE MOST IMPORTANT TOOL IN GLOBALIZATION

Thanks for the time that given to us to participate in the debate English contest, we’re from SMP 1 Lasem, and now let us introduce our team :
1. My name is Endah Eka Handayani as the first speaker. And I’ll deliver my argument as a pro side.
2. And my friend, Erna Nur Fitria as second speaker. And she will deliver the contra side.
3. Alif M. Fadli / Iffa Luthfiyah as reply.
Pro :
Globalization is one condition which there is no bar between one country to another country. So, English is important as a communicating tool. Now, we have look from humanism point of view. We know that communicating among nation is very important. We are part of the world. We can not live without any other helps. We help people and they help us. To communicate around the world we need a tool. What is the tool? Of course, a language,itsAristotelles say. w the world we need international language, that is English.
1) Because we can communicate with foreign people with the same language. So, it will be easier to understand one of the other. for example : the Indonesian people talking with Chinese people. If they talk with their region language, of course they will be confused. But, if they speak with same language, good!.
2) Because if we can speak English, of course people will respect to us. And, we will known as a clever man. Causes, it same as the foreign tourism.
3) We will be faith if can’t to talk with English language. People will be admired to us. And if we can speak English, we will be easier to get success in this globalization era.
4) In America as the superpower country declare that the international language is English, so we must practice to speak English
5) As the member of UNO, of course countries that join it, shall to using English language, of course must to follow it……
6) now days,
CONTRA
I extremely disagree with the motion “ ENGLISH IS THE MOST IMPORTANT TOOL IN INDONESIA “. You say that the superpower country use English language in conversation. But, there are some point a view :
1. From Technology Point a View.
You know that Japan and Chorea is the strong country. They are good in technology. They become a supplier of transportation tool, communication tool, and others. Are they using English? No, they are very proud with their own language. so, if we want to success in this globalization era, we shall improve our knowledge in technology. So, if we have a high technology I believe many people from other country will come to Indonesia to study here. Of course, they will study bahasa Indonesia and we don’t need English.
2. from Trading Point a View
Chinese is the country which very success in trading, they trade from their country until to other country. They have a commitment; they must use their own language to communicating. They believe they are success because not their English, but from their quality of trade. Do you know? They use Chinese language to say the price of their good secretly. So, it does prove that English is not important.
3. From Natural Resource Point a View
Arab, there they use Arabic language for communicating. They sure that they will can go in international using their capability of natural resource exploiting.
Beside that, we shall thing about our own language. in this globalization era, English is very popular. From students until employers use English language. even, they thing that Indonesia is not too important. Actually, language shown the nation. It wiil decrease the nationalism of Indonesia citizen. If we know the history, our hero fight hard to stand Indonesia language. but now, that people shy to speak in Indonesia. They said that Indonesia language is not intercourse. Then, the dialect, may be “cinta” become “cinta”. Its so terrible I think.
So, I say, that I disagree that English is the most important tool in globalization.


BAB VII
Tindakan memberi dan meminta informasi terkait konsesi, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan even though, although)

             Fungsi sosial
menyatakan hasil yang diluar dugaan.
             Struktur teks
-         Memulai
-         Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
             Unsur kebahasaan
-               Kalimat pernyataan dan pertanyaan terkait konsensi
-               Kata untuk menyatakan konsensi: even though, although
-               Kosa kata: tindakan dan kegiatan yang terkait dengan pembelajaran di SMA dan kehidupan peserta didik sebagai remaja
-               Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
-               Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan dan tanda baca
-               Tulisan tangan.
             Topik
Kegiatan dan tindakan yang penting dan relevan dengan peserta didik SMAyang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI.
URAIAN :
-               Kalima t pernyataan an pertanyaan terkait konsensi
-               Subordinate conjuction adalah kata hubung yang mengawali suatu subordinate clause (berupa adverbial clause) yang berfungsi membangun hubungan ide antara subordinate clause tersebut dengan main clauseMain clause dan subordinate clause tersebut membentuk complex sentence.
-               Subordinate conjunction digunakan pada subordinate clause, yaitu bagian yang idenya kurang penting dibanding pada main clauseConjunction ini memiliki antara lain hubungan waktu (time), tempat (place), pertentangan (contrast), sebab akibat (cause-effect), syarat (condition), tujuan (reason), dan cara (manner). ubordinate conjunctiondigunakan pada subordinate clause, yaitu bagian yang idenya kurang penting dibanding pada main clauseConjunction ini memiliki antara lain hubungan waktu (time), tempat (place), pertentangan (contrast), sebab akibat (cause-effect), syarat (condition), tujuan (reason), dan cara (manner).
-               Contoh kalimat dengan subordinate conjunction dengan hubungan waktu (time), tempat (place), dan pertentangan (contrast) adalah sebagai berikut.
Hubungan
Subordinate Conjunction
Contoh Kalimat Subordinate Conjunction (Complex Sentence)
Time
(waktu)
after
(setelah),
as
(ketika, sementara),
as soon as
(segera setelah),
before
(sebelum),
once
(segera setelah),
since
(sejak),
until/till
(sampai),
when
(ketika),
whenever
(kapan saja, sewaktu-waktu),
while
(ketika, sementara)
After I changed the APN, I unpluged my modem and waited for 5 minutes.
(Setelah saya merubah APN, saya mencabut modem dan menunggu selama 5 menit.)
As soon as/once they finish filling the questionnaire, I will process the data.
(Segera setelah mereka selesai mengisi kuesioner, saya akan memproses data tersebut.)
Anna found so much expired food when she was cleaning the kitchen.
(Anna menemukan begitu banyak makanan basi ketika dia membersihkan dapur.)
Before she went to Jakarta, she got her flowers watered.
(Sebelum dia pergi ke Jakarta, dia meminta bunga-bunganya disirami.)
Since the boy bought a PS3, he forgot to study.
(Sejak anak laki-laki itu membeli PS3, dia lupa belajar.)
The students focused on the test until/till the time was over.
(Para siswa fokus pada ujian hingga waktu berakhir.)
You can come to my house whenever you want.
(Kamu bisa datang ke rumahku kapanpun kamu mau.)
While I was studying in my room, I didn’t let someone else to disturb.
(Ketika saya sedang belajar di ruangan saya, saya tidak akan membiarkan orang lain mengganggu.)
Place
(tempat)
where
(dimana),
wherever
(dimanapun)
We should be polite and pleasant wherever we live.
(Kita sebaiknya sopan dan menyenangkan dimanapun kita tinggal.)
Contrast(pertentangan)
although,
even though,
though
(meskipun),
whereas
(sebaliknya, sedangkan),
while
(meskipun),
even if
(kalaupun)
She goes forward such a tank although / even though / though many friends confronts her ambition.
(Meskipun banyak teman menentang ambisinya, dia maju terus seperti tank.)
Although/even though I’m annoyed, I try to think positively.
(Meskipun saya terganggu, saya mencoba untuk berpikir positif.)
Even if Bima is not qualified enough to enter the top university, he’ll try again next year.
(Kalaupun Bima tidak cukup berkualifikasi untuk masuk universitas top tersebut, dia akan mencoba lagi tahun depan.)
I like doing execise whereas my brother like sleeping.
(Saya suka berolahraga sedangkan saudara laki-laki saya suka tidur.)
-                

A. Subordinating Conjunctions


Subordinating conjunctions connect the dependent clause of a sentence with the independent clause and show the relationship between the two. We use a comma in between if the subordinator (when, before, because, although...) is at the beginning of the sentence.

Although it was raining, she went out for a walk.
She went out for a walk although it was raining.
Because she was tired, she went straight to the bed.
She went straight to the bed because she was tired.
After she (had) made a phone call, she left home.
She left home after she (had) made a phone call.
Subordinating Conjunctions

They are used to join a dependent clause(also called a subordinate clause) with an independent clause.

Used with a clause

Example:

Although I studied hard, I couldn't pass my English Exam.

Used as a prepositional phrase

Despite
In spite of
For all
Regardless of
Notwithstanding

Example:

Despite studying hard, I couldn't pass my English Exam. 
(even though, although)

A. Although / Though


After although we use a subject + verb.

a. Richard worked on his project all night although he was tired.
b. They don't spend much money although they are rich.
c. Andrew passed the exam although he didn't study at all.
d. Amber wants to go out although she is sick.
e. Although it rained a lot, the students enjoyed their holiday.


B. Despite / In Spite Of


After in spite of we use a noun, a pronoun or V-ing form.

a. Berk won the prize in spite of the difficult conditions.
b. They went on holiday in spite of the bad weather conditions.
c. Steve waited outside for 2 hours in spite of the cold.
d. We arrived on time in spite of the traffic jam.
e. In spite of all her careful plans, Laura made a lot of mistakes.
f. They didn't want to buy anything in spite of having a lot of money. 
Contoh Kalimat Subordinate Conjunction :
  1. You can come to me at whatever point you are dismal.
(Kamu bisa datang kepadaku kapanpun kamu sedih.)
   2. Since she had a sweetheart, she began to overlook her companion.
(Sejak dia mempunyai seorang pacar, di mulai melupakan temennya.)
   3.  Fitri discovered her old journal when she was cleaning her room.
loading...
(Fitri menemukan buku diari lama miliknya ketika dia sedang membersihkan kamarnya.)
   4.  Once I have completed my homework, I will go to rest.
(Segera setelah saya menyelesaikan PR saya, saya akan pergi tidur.)
   5.  Before you go to class, you have to have your breakfast.
(Sebelum kamu berangkat ke sekolah, kamu harus memakan sarapanmu.)
   6. After I enlisted my email, I sat tight for 3 minutes and get my record.
(Setelah saya mendaftarkan email saya, saya menunggu selama 3 menit dan mendapatkan akun saya.)
  1. While I was composing an article, I didn’t let anything to aggravate me.
(Ketika saya menulis artikel, saya tidak membiarkan apapun mengganggu saya.)
  1. I don’t know where Nana lives now.
(Saya tidak tahu dimana Nana tinggal sekarang.)
  1. You ought to be considerate wherever you are.
(Kamu harus sopan dimanapun kamu berada.)
  1. Tika knows where Dani lived up to expectations.
(Lisa tahu dimana Dani dulu bekerja.)
  1. Although I have fizzled, I will attempt again next time.
(Walaupun saya telah gagal, saya akan mencoba lagi lain kali.)
  1. Even in the event that he is fit the bill for the occupation, he would prefer not to take it.
(Meskipun dia memiliki kualifikasi untuk pekerjaan itu, dia tidak mau mengambilnya.)
  1. I like composing though my companion preferences perusing.
(Saya suka menulis sedangkan teman saya suka membaca.)
  1. I dependably grin however I am in a bad position.
(Saya selalu tersenyum walaupun saya dalam masalah.)
  1. My companion frequently asked me whether Muri and I are seeing someone not.
(Teman saya sering bertanya apakah saya dan Muri berpacaran atau tidak.)
  1. Eventhough my guardians stand up to my fantasy, I will go ahead.
(Walaupun orangtua saya menentang impian saya, saya akan terus maju.)

 Fakta
 Konsensi dalam Bahasa Inggris merupakan subordinating conjuntion yang menyatakan perbedaan
Konsep
Ada dua kalimat yang saling berhubungan namun dibuat  perbedaan mencolok dengan menggunakan kata penghubung
Prosedur      
Kata hubungung diletakkan di depan kalimat antara lain menggunakan although, though atau even though
Contoh ;
Although they are brothers, they are always fighting  (meski mereka kakak bradik, mereka selalu bertikai)
Even though he has a lot of money , he does  not spend it  ( Walaupu ia punya banyak uang, ia tidak membelanjakannya)
SOAL :
  1. _______ being very rich, he never shows off.
a. Other than    c. Instead
b. Despite         d. Otherwise
  1. I am not feeling well,_____________I will come to the party.
a. because        c. since
b. however      d. unless
  1. _____________ I had my lunch, I didn’t miss Pizza.
a. Although     c. Finally
b. Moreover    d. Already
  1. She never helps anyone _________ having a lot of money.
a. otherwise     c. inspite of
b. however       d. instead
  1. You shouldn’t go out __________ it’s raining heavily.
a. for                  c. because
b. already         d. but
  1. My mother _______ I went to the market for shopping.
a. or                   c. either
b. neither         d. and
  1. Thomas was not telling the truth. ________ he was shouting at me.
a. Provided c. Although
b. Moreover d. In order to
  1. Please come on time, _________ we may miss the flight.
a. otherwise c. so
b. therefore d. but
  1. We should avoid oily food ____________ be healthy.
a. finally         c. consequently
b. in order to d. for
  1. I will give you my car _____________ you come back before 5’o clock.
a. as               c. although
b. because    d. provided
11. ___________my mother was sleeping, I prepared tea on my own.
a. As              c. Besides
b. Unless      d. Despite
12. He apologised _______ his bad behavior.
a. for            c. since
b. because   d. as
13. He was satisfied ________ not overjoyed.
a. yet            c. as
b. but           d. still
14. ___________ his sister, he is very naughty.
a. Likely c. Unlike
b. Similar d. Differently
15. After months of studying hard, Meeta ____________ cleared IAS examination.
a. initially    c. consequently
b. therefore d. finally
16. ____________ it is very cold there, we have postponed our visit.
a. Since c. Due to
b. Yet     d. Because of
17. Radha knows French; ______________, we have selected her to head our operations in France.
a. therefore c. moreover
b. otherwise d. provided
18. Mohan worked very sincerely and was ______________ promoted.
a. yet         c. although
b. besides d. consequently
19. ____________ my family, I will also invite my close friends on my anniversary.
a. Aside     c. Besides
b. Despite d. In spite of

Kunci jawaban
  1. B
  2. B
  3. A
  4. C
  5. C
  6. D
  7. B
  8. A
  9. B
  10. D
  11. A
  12. A
  13. B
  14. C
  15. D
  16. A
  17. A
  18. D
  19. C
BAB VIII
Teks ulasan (review) lisan dan tulis dengan memberi dan meminta penilaian terkait film/buku/cerita, sesuai dengan konteks penggunaannya


Materi Pokok  :
             Fungsi sosial
Memberi informasi tentang suatu karya seni yang akan dibaca, ditonton, atau dibeli suatu.
             Struktur text
(gagasan utama dan informasi rinci)
-               Pendahuluan (orientasi): menempatkan karya dalam konteks umum dan khusus, seringkali dengan membandingkan dengan karya lain sejenis.
-               Ulasan interpretatif yang merangkum jalan cerita menjelaskan latar belakangnya, opsional, tapi seringkali ada dan diulang-ulang.
-               Evaluasi atau penilaian terhadap karya dan atau proses memproduksinya, biasanya diulang-ulang.
-               Rangkuman penilaian: pernyataan tajam atau telak yang merangkum penilaian reviewer secara umum (opsional)
             Unsur kebahasaan
-               Kosa kata: terkait  karakter, watak, dan setting dalam karya yang dinilai
-               Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
-               Semua jenis adverbia.
-               Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan tulisan tangan
             Topik
Film, sinetron, buku, drama, opera, konser, pameran, balet, dsb, yang memberikan keteladanan
CARA MEMBUAT REVIEW FILM DAN CONTOHNYA

Cara membuat review film:
Tahap pencarian data:
1.    Tema
2.    Nama perusahaan/ company pembuat film, dimana dan kapan
3.    Sutradara dan produser
4.    Genre
5.    Membuat plot cerita/ jalan cerita
6.    Sinopsis
7.    Memberi penilaian tentang dialog, akting dan visualisasi

Tahap penulisan:
1.    Give the title (memberi judul)
2.    Pembukaan and the general conclusion about the film
3.    Give positive things about the movie ( setting, effect, music etc)
4.    Negative things
5.    The characters
6.    Last comment, ask the audience to watch the movie
7.    Give rating

                                                The Hangover Part 3
            The Hangover part 3 is the final film in the Hangover trilogy. This movie directed by Todd Phillips, produced by Daniel GoldBerg and Todd Philips.  The cast were Zach Galifiankis (Alan), Bradley Cooper (Phil), Ed Helms (Stu), Heather Graham (Doug) and Kim Jeong (Leslie Chow). This is a comedy film that distributed by Warner Bros and released in May, 23, 2013 in duration 100 minutes.
            The film begin when Mr. Chow escaped from a maximum security prison in Bangkok because he steal $23 millions in gold bricks from Marshall.  In another city, Alan bought a giraffe and unfortunately the giraffes head smashed low bridge. Then Alans father should paid very much for what his son had did. Because of that, Alans father dead. Doug, Stu and Phil tried to help Alan passed his sad momments.  Then they took a trip to Arizona. In the way, Marshall kidnapped Doug and threaten the Wolfpack to find Chow and he asked his $23 milions in gold brick back.
            After that, Alan got an email from Chow, he said that he wanted to meet Alan and they finally met in Tijuana, Mexico.  Chow said that he had a house in Mexico.  Chow asked the wolfpack to take the $23 millions in gold brick so that they could made free Doug. The Wolfpack helped him, but when they went to out from the house, Chow left them and finally they knew that it was Marshalls house not Chows house.
            Then they went to Las Vegas, here Alan met a girl who made him fell in love at first sight. When Alan and Phil nearly got Chow in Caesar Palace,  he jumped from the balcony and flew used a parachute. But then he fell down in Stus car. The Wolfpack finally got Chow and took him into baggage, then they met Marshall.  Do you wanna know the continue about this film? If yeah you should watch it then !
            This movie took everyone by surprise. Alan made every scenes in this film so funny and we will raise a big laugh. Especially in this film, Alan found a girl and fell in love with her. Chow also extremely amusing with his characters. Cruel, funny, crazy, stupid, but smart also. Phil is a little boring with his character. As far, the setting were interesting. In mexico, which was really traditional like cowboys life and in Vegas, which is really glamour and elegant.
            The negative thing was it used some bad vocabulary, so it wasnt good for the audience under 15 years old. It was like what the fucking dog and Alans way to talk with his mom was bad samples for the audience.
            I really recommend you to watch this movie. It  taught us about friendship, cared to each other and tried to tell us to enjoy our life. It was extremely amazing and entertaining film. From five stars ill give this movie three stars.
CONTOH REVIEW FILM
Menjadi Manusia: Review Film Dokumenter "Human"
Saya ingin mengawali artikel ini dengan puisi dari Maya Angelou yang berjudul Human Family:

I note the obvious differences in the human family
Some of us are serious, some thrive on comedy
Some declare their lives are lived as true profundity
and others claim they really live the real reality

The variety of our skin tones can confuse, bemuse, delight
Brown and pink and beige and purple, tan and blue and white
I've sailed upon the seven seas and stopped in every land
I've seen the wonders of the world not yet one common man

I know ten thousand women called Jane and Mary Jane
But I've not seen any two who really were the same
Mirror twins are different although their features jibe
And lovers think quite different thoughts while lying side by side

We love and lose in China, we weep on England's moors
and laugh and moan in Guinea and thrive on Spanish shores
We seek success in Finland, are born and die in Maine
In minor ways we differ, in major we're the same

I note the obvious differences between each sort and type
But we are more alike, my friends, than we are unalike
We are more alike, my friends, than we are unalike
We are more alike, my friends, than we are unalike

Puisi tersebut menggambarkan bagaimana manusia berbeda dalam percikan. Kita memiliki bentuk tubuh dan warna kulit berbeda. Kita juga memiliki cara-cara tersendiri dalam menunjukkan kasih sayang, memaknai kebebasan, bekerja, serta dalam melihat peran Tuhan di kehidupan. Namun perbedaan kita hanyalah titik-titik kecil berserakan. Dalam sebuah wadah alam semesta, kita berbagi lebih banyak persamaan daripada perbedaan. Kita mencari hal yang sama: kebahagiaan.
Beberapa mengatakan kebahagiaan adalah tujuan, sedangkan yang lain beranggapan itu adalah proses. Dalam hal ini pun kita memang berbeda. Tetapi kita semua ingin bahagia, baik itu berarti bisa hidup dengan orang yang kita sayangi maupun melakukan apapun yang ingin dilakukan untuk meraih impian. Intinya satu: kita semua ingin bahagia.
Hal ini terangkum dengan baik dalam film dokumenter garapan Yann Arthus-Bertrand, seorang fotografer, jurnalis, dan pecinta lingkungan dari Paris. Film tersebut berjudul “Human”. Rilis pada tahun ini dan telah ditayangkan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Human juga sudah bisa ditonton di Youtube dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Inggris. Film ini direncanakan akan didistribusikan secara gratis untuk kebutuhan pendidikan.
Human terbagi dalam tiga volume. Masing-masing volume berdurasi 150 menit. Selama 150 menit itu Anda akan dibawa menemui beragam individu dari berbagai negara. Mereka akan bercerita dengan singkat kepada Anda tentang berbagai persoalan mulai dari arti cinta hingga isu-isu krusial seperti kesetaraan gender, kemiskinan, dan hak untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Semua disampaikan melalui cerita-cerita yang terkesan sederhana, namun sesungguhnya memiliki makna yang dalam. Setiap individu bercerita dengan bahasa mereka masing-masing. Salah satu keunikan film ini adalah Anda tidak akan tahu (hanya dibiarkan menebak-nebak) dari mana mereka berasal. Yann Arthus-Bertrand berpendapat identitas tidaklah penting. Ini membuat kita akan lebih fokus pada cerita dan persamaan yang kita miliki. Visualnya sederhana namun sangat berkualitas. Saat mereka bercerita Anda hanya akan melihat individu per individu dengan latar belakang hitam, frame by frame.
Film ini mengajak kita untuk mendobrak persepsi yang kita miliki tentang nilai-nilai kehidupan. Budaya adalah sesuatu yang dikonstruksi secara sosial. Manusia memiliki interpretasi masing-masing tentang apa yang secara sosial bisa diterima sesuai dengan periode waktu dimana dia hidup dan lingkungan dimana dia tinggal. Karena manusia yang mengonstruksi budaya, maka ia bersifat dinamis. Apa yang tidak bisa diterima 10 tahun lalu bisa berubah saat ini. Dengan demikian, menjadi manusia yang senantiasa berpikiran terbuka sangatlah penting. Pikiran terbuka bukan hanya akan membuat kita mampu melihat keunikan setiap individu, melainkan memperluas rasa empati kita tidak terbatas pada mereka yang kita kategorikan sama dalam konteks ras atau agama tetapi juga mereka yang sebelumnya kita anggap asing.
Salah satu contoh yang memaksa kita mendobrak judgment kita sendiri adalah bagaimana seorang ibu mencari dan mendapat kebahagiaan. Ia telah menikah selama 19 tahun dan memutuskan bercerai karena tidak bahagia. Kemudian, ia menemukan kebahagiaannya setelah bertemu perempuan lain. Dengan menjadi ibu sekaligus lesbian, ia tidak pernah lepas dari kritik di masyarakat. Namun, bukankah kita harus menghargai bahwa ia berhak merasa bahagia tidak peduli apakah dia lesbian atau bukan? Contoh berikutnya adalah seorang perempuan muda yang dipenjara karena melakukan aborsi. Ya, beberapa negara menerapkan hukum yang sangat ketat mengenai aborsi. Di banyak kasus para perempuan bisa dipenjarakan karena aborsi. Perempuan muda tersebut memutuskan untuk menggugurkan kandungannya karena ia masih sekolah dan berada di asrama. Ia ingin meneruskan pendidikannya dimana hal ini tidak mungkin dilakukan jika ia meneruskan kandungannya. Tentu saja kita tahu berbagai kontroversi berkaitan dengan aborsi. Saya pribadi pun masih bimbang menentukan posisi karena ada berbagai macam alasan mengapa seseorang melakukannya dan sangat tidak bijaksana untuk menyamaratakan setiap kasus. Satu hal yang saya yakini adalah tubuh perempuan adalah milik perempuan itu sendiri. Perempuan berhak menentukan apa yang terjadi pada tubuhnya dan kita harus menghargainya. Tentu sangat menyedihkan ketika perempuan merasa tidak mampu melahirkan dan merawat bayi, lalu memutuskan untuk melakukan aborsi, kemudian harus dipenjara.
Beranjak ke topik lain tentang lapangan pekerjaan dan kemiskinan. Banyak yang harus bekerja melebihi dari waktu yang seharusnya, tanpa kompensasi, karena pekerjaan itu satu-satunya sumber mata pencaharian. Para buruh di Cina, Kamboja, dan Bangladesh harus rela mendapat upah rendah demi kelanjutan produksi. Pekerja di perkebunan tebu di Amerika Latin harus bekerja di bawah terik matahari tanpa upah memadai agar ekspor tebu terus berjalan. Para buruh migran harus meninggalkan rumahnya dan pindah ke negara lain untuk menjadi pekerja informal yang seringkali juga dilanggar haknya. Para perempuan yang terpaksa menjadi pelacur karena sulit mencari pekerjaan agar keluarganya memiliki tempat tinggal atau agar anak-anaknya bisa bersekolah. Kita tahu mereka adalah korban kekerasan struktural, salah satunya, dampak dari perdagangan bebas: menekan sebesar mungkin upah pekerja demi ketersediaan lapangan pekerjaan. Selain itu, ketika tidak ada pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat miskin, bagaimana mereka akan mengentaskan diri mereka dan keluarga dari kemiskinan itu sendiri? Mereka yang menjadi buruh kasar maupun pelacur pun tidak ingin menjalani pekerjaan tersebut bila ada pilihan lain. Kita sebagai orang-orang yang masih diberikan pilihan dan kenyamanan sebaiknya memahami satu hal: sometimes for some people to be happy is to survive no matter how.
Beberapa lainnya masih disibukkan dengan peran perempuan yang, menurut mereka, seharusnya berada di rumah: memasak, mengurus suami dan anak. Lagi-lagi saya harus katakan gender adalah sesuatu yang dikonstruksikan sendiri oleh manusia dan sayangnya masih banyak perempuan yang justru berperan dalam ketimpangan gender. Tentu tidak masalah bila menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya adalah pilihan sendiri, karena kesadaran sendiri bahwa itu membuat mereka bahagia. Namun, tidaklah bijak jika kita secara kolektif memaksakan itu kepada perempuan-perempuan lain yang merasa kebahagiannya adalah dari bekerja karena disitulah mereka merasa terus tumbuh dan belajar sebagai manusia. Beberapa perempuan pun terpaksa harus bercerai sebab merasa kebahagiannya hilang ketika harus selalu mengikuti permintaan suami yang melarangnya bekerja. Pernikahan semestinya terus membuat kita menjadi individu yang lebih baik, bukan menjadi penjara yang menyengsarakan karena istri dianggap sebagai properti.
Masih banyak cerita yang disajikan dalam dokumenter ini yang pasti mendobrak belief system kita. Diantara wawancara Anda akan disuguhkan dengan berbagai potret kehidupan manusia dari bermacam negara. Yann Arthus-Bertrand sudah dikenal luas sebagai fotografer yang handal sehingga setiap frame selalu membuat takjub. Terkadang saya merasakan seperti anonim. Siapa kita, identitas kita, terasa tidak penting. Setiap individu, setiap warna kulit, setiap bentuk tubuh, lebur dengan lainnya yang menjadikan pertanyaan tentang siapa kita sebagai manusia bukan lagi dijawab dengan menyebutkan kewarganegaraan, agama, suku, maupun kelas sosial. Pertanyaan siapa kita sebagai manusia adalah tentang inti hidup kita: apa yang kita yakini, mimpi apa yang ingin kita raih, kontribusi apa yang bisa kita berikan kepada lingkungan dan manusia lainnya, dan sebagainya. Menjadi manusia seharusnya tidak berarti menjadi seonggok daging berjalan tanpa tujuan dan merasa ia yang paling baik diantara yang lainnya. Menjadi manusia, dalam konteks paling sederhana, berarti terus-menerus membuka pikiran dan hati untuk memahami dan menghargai satu sama lain.
Gambar di atas adalah salah satu scene favorit saya. Saya tidak tahu pasti lokasinya dimana. Cara melihat saya sederhana saja. Tidak peduli apakah ini sudah menjadi budaya masyarakat tertentu, tapi scene ini bagi saya adalah gambaran kita manusia (perempuan dan laki-laki) adalah sama. Tidak ada peran yang menempel pada kita karena perempuan harus seperti ini dan laki-laki harus seperti itu. Kita bebas memilih untuk bahagia sebagai manusia. Selamat berakhir pekan. :)

cara mereview video pembelajaran interakti

assalamualaikum, oke kali ini saya akan coba memberi gambaran bagai mana cara mereview 
media pembelajaran, saya ambil sebuah contoh yaitu media pembelajaran interaktif.Dalam melakukan sebuah review harus mencakup hal-hal sebagai berikut

Ada 5 bagian dalam menulis sebuah review.
 1. Pendahuluan
Pada bagian ini tulis mengapa Anda menulis produk /

2. Latarbelakang
Pada bagian ini silahkan tulis tentang produk atau jasa yang akan di-review. Produksi siapa, milik siapa, bekerjasama dengan siapa, kapan mulai beroperasi dan sebagainya.

3. Keunggulan
Bagian ini menuliskan keunggulan produk atau jasa yang kita review. Sumbernya bisa dari 'product knowledge' yang ada pada website atau testimoni dari orang lain. Bisa juga dari sisi pandang kita sendiri.

4. Kekurangan
setelah kita menulis keunggulan dari produk yang kita review kita juga bisa menuliskan satu kekurangan dari produk atau jasa yang kita review. Namun jangan menulis kekurangan yang prinsip. Tuliskan saja kekurangan umum yang juga banyak dimiliki oleh produk atau jasa sejenis.

5. KesimpulanPada bagian pamungkas ini, kita wajib membuat kesimpulan sekaligus ajakan untuk menggunakan produk atau jasa, mengajak membuka website resmi produk atau jasa yang kita review. untuk tidak terlalu buat anda bingung saya akan coba memaparkan contoh reviwnya.
PENDAHULUAN
Media pembelajaran meupakan suatu alat yang digunakan dalam pembelajara untuk mencipkan suasana belajar yang menyenangkan. pembelajaran  diartikan  sebagai  proses  penciptaan  lingkungan  yang  memungkinkan  terjadinya  proses  belajar.  Jadi  dalam  pembelajaran  yang  utama  adalah  bagaimana  siswa  belajar.  Belajar  dalam  pengertian  aktifitas  mental  siswa  dalam  berinteraksi  dengan  lingkungan  yang  menghasilkan  perubahan  perilaku  yangbersifat  relatif  konstan.  Dengan  demikian  aspek  yang  menjadi  penting  dalam  aktifitas  belajar  adalah  lingkungan. Bagaimana  lingkungan  ini  diciptakan  dengan  menata  unsurunsurnya  sehingga  dapat  mengubah  perilaku  siswa.  
Ada berbagai macam media yang bisa digunakan dalam pembelajaran ada media visual, media audio dan media audio visual. Penggunaan ketiga media tersebut bisa digunakan secara bersaamaan atau secara terpisah tergantung pada tema pembelajaran yang akan kita ajarkan. Media audio lebih mengacu kepada indra pendengaran, media visual lebih merujuk kepada indra penglihatan sedangkan penggabungan kedua media tersebut yang dikenal dengan media audiovisual menggabungkan kedua fungsi indra yaitu indra penglihatan dan pendengaran. Penggabungan media dalam pembelajaran biasa  disebut multimedia, dalam artian,  apabila  kedua  konsep  tersebut  kita  gabungkan  maka  multimedia  pembelajaran  dapat  diartikan  sebagai  aplikasi  multimedia  yang  dignakan  dalam  proses  pembelajran,  dengan  kata  lain  untuk  menyalurkan  pesan  (pengetahuan,  keterampilan  dan  sikap)  serta  dapat  merangsang  piliran,  perasaan,  perhatian  dan  kemauan  yang  belajar  sehingga  secara  sengaja  proses  belajar  terjadi,  bertujuan  dan  terkendali.  
Multimedia  terbagi  menjadi  dua  kategori,  yaitu:  multimedia  linier danmultimedia  interaktif. Multimedia  linier  adalah  suatu  multimedia  yang  tidak  dilengkapi  dengan  alat  pengontrol  apapun  yang  dapat  dioperasikan  oleh  penguna.  Multimedia  ini  berjalan  sekuensial  (berurutan). Sedangkan multimedia  interaktif  adalah  suatu  multimedia  yang  dilengkapi  dengan  alat  pengontrol  yang  dapat  dioperasikan  oleh  pengguna,  sehingga  pengguna  dapat  memilih  apa  yang  dikehendaki  untuk  proses  selanjutnya. Dalam makalah ini penulis tidak membahas kedua multimedia tersebut tetapi penulis lebih mengacu pada multimedia interaktif. Dalam makalah ini penulis akan mengulas atau mereview video pembelajaran yang bersifat interaktif. Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran, namun faktanya masih banyak guru yang tidak menggunakan media dalam pembelajaran hingga pilihan utama adalah metode ceramah. Dari segi  waktu mungkin lebih efesien nanun dari segi pencapaian tujuan tidak efektif karena penggunaan metode yang monoton akan menciptakan kejenuhan pada peserta didik dan bisa mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
  
  1. Latar Belakang
Dibagian pendahuluan telah di jelaskan bahwa multimedia  interaktif  adalah  suatu  multimedia  yang  dilengkapi  dengan  alat  pengontrol  yang  dapat  dioperasikan  oleh  pengguna,  sehingga  pengguna  dapat  memilih  apa  yang  dikehendaki  untuk  proses  selanjutnya. Contoh  multimedia  interaktif  adalah:  multimedia  pembelajaran  interaktif,  aplikasi  game, dan CD interaktif.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, apabila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif. Karakteristik terpenting dari multimedia interaktif adalah siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari: a) teks; b) grafik; c) audio; dan d) interaktivitas (Green & Brown, 2002: 2-6).
  1. Teks
    Teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan bahasa lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk atau tipe (sebagai contoh: Time New Roman, Arial, Comic San MS), berbagai macam ukuran dan wana. Satuan dari ukuran suatu teks terdiri dari length dan size. Length biasanya menyatakan banyaknya teks dalam sebuah kata atau halaman. Size menyatakan ukuran besar atau kecil suatu huruf. Standar teks memiliki size 10 atau 12 poin. Semakin besar size suatu huruf maka semakin tampak besar ukuran huruf tersebut.
  2.  Grafik
    Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimensi adalah grafik. Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimensi (3D), biasanya tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gambar yang disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk ikonik. Contoh grafik yang menyajikan kenyataan adalah foto, dan contoh grafik yang berbentuk ikonik adalah kartun seperti gambar yang biasa dipasang dipintu toilet untuk membedakan toilet laki-laki dan perempuan.
  3. Audio
    Audio atau medium berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa didengar dengan menggunakan indera pendengaran.  Contoh: narasi, lagu, sound effect, back sound.
  4. Interaktivitas
    Interaktivitas bukanlah medium, interaktivitas adalah rancangan dibalik suatu program multimedia. Interaktivitas mengijinkan seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk  media atau jalur didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut dapat lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna. Interaktivitas dapat disebut juga sebagai interface design atau human factor design.  Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur, yakni struktur linear dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan satu pilihan situasi saja kepada pengguna sedangkan struktur nonlinear terdiri dari berbagai macam pilihan kepada pengguna.
Pada kesempatan ini kita mencoba mengambil sebuah sampel video pembelajaran interaktif yang di yang dipaparkan oleh seorang dekan Fakultsa MIPA di sebuah Universitas di Indonesia, dalamm video ini beliau memeaparkan bagaimana cara menggunakan aplikasi calculus integral, beliau mempraktekkan cara mencari sebuah integral melalui aplikasi yang dia miliki yakni calculus integral itu. Dengan melihat pejelasan video itu kita bisa simpulkan bahwa dengan kita menggunakan media pembelajaran interaktif akan memudahkan kita dalam pengoperasiaannya karena dia tidak urutan dan bisa kita operasikan atau kita kendalikan tanpa harus mengikuti proseduar atau rentetan yang ada sehingga tidak memekan waktu yang lama yang bisa menyebabkan kejenuhan pada penyimak. 
  1. Keunggulan Penggunaan Media Interaktif
1.      Dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar karena media ini sangat menarik, seperti dengan menggunakan powerpoint.
2.      Dengan menggunakan media ini akan terlihat jelas ketergantungan dari setiap anggota kelompok karena media ini membutuhkan orang-orang yang mengerti di bidang nya , misalnya ada yang mengerti tentang penggunaan powerpoint
3.      Dapat membangun motivasi siswa dalam belajar .

  1. Kekurangan Media Pembelajaran Interaktif
  1. Media interaktif ini memerlukan perencanaan yang matang dalam pelaksaannya karena untuk membuat dan mempelajari powerpoint dibutuhkan waktu yang tidak sedikit.
  2. Tidak semua orang bisa menggunakan komputer dan tidak semua orang bisa membuat powerpoint.
  3. Kalau design yang dibuat dalam powerpoint buruk maka siswa akan merasa bosan dalam memperhatikan penjelasan dari guru sehingga materi pelajaran tidak akan tersampaikan dengan baik.
  4. Media interaktif yang menggunakan audio akan membuat siswa bingung karena antara suara dengan slide sama-sama penting untuk diperhatikan .
  1. Kesimpulan
Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh kerucut pengalaman Edgar dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Untuk mencegah hal itu maka seorang guru memerlukan media dalam proses pembelajarannya, ada berbagai macam media yang bisa digunakan oleh guru ada media audio, visual dan media audiovisual.
Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Dalam Suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Dengan menggunakan media dalam proses belajar maka pembelajaran akan  lebih  menarik,  lebih  interaktif,  jumlah  waktu  mengajar  dapat  dikurangi,  kualitas  belajar  siswa  dapat  ditingkatkan  dan  proses  belajar  mengajar  dapat  dilakukan  di  mana  dan  kapan  saja,  serta  sikap  belajar  siswa  dapat  ditingkatkan.
ok. sekian dan trimakasih, semoga bermanfaat

Fakta
Untuk mengetahui kualitas sebuah produk karya seni perlu  penilaian 

Konsep
Produk karya seni seperti  film/buku/cerita perlu diberikan apresiasi lewat review yang dibuat oleh orang lain

Prinsip
Review yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk seni tersebut.
Prosedur
Lakukan review dengan obyektip

Amolink Ulasan: Membuat Interaktif Slides, Presentasi & Animasi Mudah!
Ini adalah pertama kalinya; Aku benar-benar bersenang-senang saat meninjau sebuah alat atau alat yang bagus seperti yang saya harus benar. Ingat saat ketika Anda perlu membuat video animasi atau hanya kolase foto untuk setiap acara khusus atau posting yang Anda inginkan untuk berbagi pada media sosial.
Mempertimbangkan situasi lain ketika Anda perlu membuat presentasi dan ingin membuatnya lebih mengesankan dengan beberapa alat bantu visual seperti animasi, video atau musik, maka Anda berada di halte yang tepat.
Ini Amolink yang tanpa keahlian atau pengetahuan editing memungkinkan Anda membuat Mashup foto, klip video, dan menambahkan transisi keren dan musik latar belakang dengan upaya minimal, dan itu juga dengan smartphone Anda.
Amolink adalah alat mobile-first dibuat dengan resolusi yang sesuai dan desain tertentu. Anda tidak akan menghadapi komplikasi saat mengedit. Jadi, tanpa chitters lanjut, mari kita mendapatkan tangan kami dan meninjau alat online ini.
Harus Baca: Cara Membuat GIF dari Video YouTube

A.   Pengenalan dasar - Amolink

Baik itu undangan kartu super awesome untuk Birthday Party Anda, sederhana namun elegan video animasi untuk klien Anda atau hanya mashup keren foto perjalanan Anda yang Anda inginkan untuk berbagi dengan teman-teman Anda, Amolink adalah situs untuk tujuan semua orang. Dengan ratusan template yang berbeda untuk memilih dan desain, Anda dapat dengan mudah membuat animasi.
Apakah Anda ingin membuat kartu pernikahan, kartu ucapan animasi, resume visual, kartu undangan pesta atau sesuatu seperti ini, Amolink memiliki rumah untuk siap mengedit template yang penuh transisi interaktif dan perpustakaan musik dipenuhi dengan ribuan lagu untuk memilih dari seluruh yang berbeda genre.
Selain itu, juga cocok untuk semua presentasi dan rapat perusahaan kebutuhan Anda. Buat slide menakjubkan dan mengesankan dengan transisi profesional dan audio latar belakang. Semua ini, dalam beberapa menit. Anda dapat mengunjungi Amolink untuk pencarian lebih lanjut dari template yang sempurna Anda.

A.     Mulai

Anda dapat mulai membuat semua animasi ini indah dengan mendaftar di website Amolink dan membuat account. Percobaan gratis tersedia dengan akun dengan batas penyimpanan 10MB. Oleh karena itu, jika Anda tertarik untuk membuat lebih slide dan mashup, maka Anda perlu meng-upgrade dan membeli rencana. Rencana ditagih secara berbeda yang akan disebutkan nanti dalam pemeriksaan.
Website ini responsif dan cepat di ponsel, sehingga Anda tidak perlu perangkat yang lebih besar atau laptop untuk membuat animasi. Hanya mengimpor diperlukan foto dan video dari galeri dan memilih musik atau teks yang ingin Anda tambahkan antara mereka. Anda dapat memilih elemen juga.
Baca Terlalu: Situs Web untuk Tambahkan Efek indah untuk Foto Anda

B.     Hands-On Review

Setelah mendaftar, Anda akan diarahkan ke editor berbasis web pribadi yang membimbing Anda sepanjang seluruh proses. Semua elemen yang diperlukan dan merancang konten disebutkan dalam tata letak standar di sisi kiri.
Terlepas dari unsur-unsur dasar, Anda juga dapat menambahkan animasi keren, stiker, label, dan bentuk dalam animasi video. Anda juga dapat membuat presentasi dan slide interaktif dengan bentuk menambahkan, tombol submit dari bagian Interaktif dalam menu. Setelah Anda selesai dengan video, hanya menyimpan dan mempublikasikan kreasi Anda di mana pun Anda inginkan.
C.     Fitur cepat
  • Menambahkan konten yang kaya seperti gambar, video, animasi, pesan rekaman suara, teks, musik latar belakang, dan banyak lagi dari sebuah perpustakaan besar benar-benar gratis.
  • Semua template dirancang dengan fitur kustomisasi drag dan drop yang dapat dengan mudah diedit secara online. Tidak perlu belajar coding atau merancang untuk membuat animasi dan slide.
  • Benar-benar responsif pada platform mobile dengan kemudahan untuk mengedit dan berbagi desain di mana saja.
  • Sepenuhnya dapat diandalkan dan ramah tim dukungan untuk memastikan bahwa Anda tidak akan menemukan masalah saat merancang kartu Anda pribadi atau undangan.
D.     Hal yang saya Suka:
Terlepas dari salam dasar dan berharap animasi kartu, alat ini juga mampu menyusun resume visual untuk secara profesional.
Anda dapat menambahkan semua rincian yang diperlukan dan keterampilan dalam bentuk gambar, set animasi yang menarik dan musik latar belakang yang elegan untuk mengesankan majikan Anda.
Jadi, saatnya untuk membuat video menarik resume dengan animasi, transisi, dan banyak lagi, bukan hanya beberapa Firman lama resume berbasis PDF.
E.      Rencana & Harga
Jadi, berapa banyak ini biaya situs indah untuk semua fitur ini ditingkatkan dan premium?
Nah, rencana standar mulai dari $ 6.99 untuk bulan yang ditagih setiap tahun untuk kemudahan Anda. Menawarkan template disesuaikan dengan semua standar fitur ruang 100 penyimpanan Mb dan bandwidth lalu lintas dari 50 Gb. Selain itu, ada rencana lain diperpanjang untuk meningkatkan tuntutan juga. Anda dapat memeriksa mereka di harga tabel di bawah.

A.     Kata-kata akhir

Jadi, ini adalah ulasan murni bias saya Amolink, sebuah situs online yang memungkinkan Anda membuat elemen presentasi yang mengagumkan dan slide dengan paduan musik, video, animasi dan mashup foto dalam beberapa menit. Tambahkan efek animasi premium, audio latar belakang dan banyak lagi di template disesuaikan siap pakai atau mulai dari awal. Mulai gratis dan upgrade karena Anda maju. Rencana minimum ditagih $ 6,99 setiap bulan.
Apakah berbagi pandangan Anda dan beritahu saya jika Anda sudah mencoba dan menciptakan sesuatu dengan Amolink. Tepuk tangan!

 BAB IX
Unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMK
Materi Pokok  :
-                  Fungsi sosial
Memahami pesan moral lagu dan menghargai lagu sebagai karya seni
-                  Unsur kebahasaan
-         Kata, ungkapan, dan tata bahasa dalam karya seni berbentuk lagu.
Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
Ungkapan
Inilah jurus yang telah menghasilkan lagu-lagu yang memenangkan penghargaan, finalis lomba, dan dilirik oleh artis major label.
Kumpulan jurus-jurus ini bisa Anda jadikan Kitab Jurus Sakti Anda sendiri. Ketika Anda sedang buntu, kehabisan ide, silakan gunakan metode step-by-step berikut supaya Anda tidak pernah kehabisan akal lagi!

1. Pilihlah tema lagu

Langkah pertama selalu dimulai dari tema, atau ide atau konsep. Semakin matang konsep yang Anda ramu di awal, semakin bernyawa lagu Anda jadinya di akhir.
Disini saya sarankan: berusahalah berpikir out of the box. Masih banyak tema lain selain tema cinta. Kalaupun Anda akan membuat tema cinta, coba cari sudut pandang yang berbeda dari umumnya.

2. Buatlah kerangka cerita

Kalau Anda melewatkan langkah ini, lagu Anda bisa terdengar monoton atau membosankan atau biasa biasa saja. Akibatnya, mungkin ada yang mendengarnya dan suka, tapi tidak sampai membeli atau menjadi penggemar Anda.
Membuat kerangka cerita sama seperti membangun fondasi dan pilar sebuah rumah. Kerangka inilah yang akan mendukung tema utama Anda. Lagu yang ada kerangka ceritanya, akan memiliki identitas yang kuat.

3. Buat judul yang khas

Dari kerangka ceritanya, Anda bisa menentukan judul. Jangan Anda anggap remeh judul lagu, karena judul memegang peranan yang sangat penting.
Judul lagu adalah momen pertama dimana Anda bisa memperlihatkan bahwa karya Anda beda dari yang lain. Saat pembuat lagu yang lain menggunakan judul yang “pasaran”, Anda muncul dengan judul yang khas sehingga langsung menarik perhatian calon pendengar.

4. Tulis lirik Anda (pilih kosakatanya)

Anda sudah punya tema. Anda sudah bangun kerangka ceritanya. Anda juga sudah punya judul khas.
Sekarang saatnya Anda tulis lirik lagu Anda. Disinilah kreativitas Anda berperan. Disinilah Anda menunjukkan kenapa Anda berbeda dari pembuat-pembuat lagu yang lain.
Ada berbagai teknik yang bisa dilakukan untuk membuat lirik. Salah satu teknik favorit saya adalah menggunakan peta pikiran atau mind map. Mind map ini sangat efektif, karena melatih otak Anda berpikir luas saat mencari kata-kata yang tepat.

5. Gunakan lirik yang visual, naratif, dan deskriptif

Disinilah perbedaan Anda dengan pembuat lagu yang lain. Banyak sekali pembuat lagu Indonesia yang tidak memakai lirik visual dalam lagu mereka. Akibatnya, lagu mereka terasa ada yang kurang, hambar, atau tidak bernyawa.
Lirik visual (atau naratif/deskriptif) adalah lirik yang membuat pendengar bisa membayangkan lagu Anda seperti film: lengkap dengan adegan laga, cinta, dan drama yang menegangkan.
Kalau Anda bisa menguasai sedikit saja lirik visual, itu akan membuat Anda jauh jauh lebih mahir membuat lagu dibanding kebanyakan orang di luar sana yang bermalas-malasan tapi berharap lagunya akan dibeli orang atau artis major label.
6. Rapikan lirik
Sampailah Anda di langkah yang terakhir: merapikan lirik.
Lirik yang sudah Anda buat sejauh ini belum tentu sudah selesai. Anda selalu bisa membuatnya lebih baik. Ingat apa yang dikatakan The Edge, gitaris band U2:
“Lagu kami tidak pernah selesai; tapi selalu dirilis!”
Anda jangan cepat puas dulu. Cuma karena Anda punya seonggok lirik, bukan berarti itu enak dinyanyikan. Bukan berarti lirik Anda akan membuat orang langsung ngefans dengan lagu Anda.

7. Istirahat
Ya, istirahat. Kalau Anda sudah melakukan ke-6 langkah sebelumnya, sekarang Anda break dulu.
Jujur saja, banyak teman-teman musisi saya yang “jengkel” dengan cara saya membuat lagu. Karena mereka ngga sabaran – mereka maunya langsung corat coret seadanya malas-malasan, tapi berharap lagunya jadi lagu hits!
Yang paling penting saya tekankan: lagu Anda harus ada ceritanya.
Semakin nyata cerita Anda, semakin ngena lagu Anda ke orang-orang.
Buatlah lagu Anda menyentuh hati mereka, baik itu membuat mereka menyalurkan kesedihannya yang paling tersembunyi, atau membangkitkan semangat mereka untuk menjadi tak terkalahkan.
CARA MENANGKAP MAKNA / MENGHAYATI SEBUAH LAGU
Menonton TV Berbahasa Inggris atau YouTube
Jaman saya dulu sih belum ada YouTube (ketahuan deh SMP nya udah lama banget, haha). Tapi di salah satu TV nasional, ada siaran tourism dan tentu menggunakan bahasa Inggris, meskipun speakernya orang lokal. Nah untuk kalian yang ingin belajar bahasa Inggris di jaman yang sudah canggih ini, apa sih yang nggak bisa dilakukan, guys? TV sudah pakai TV kabel, dan siaran berbahasa Inggris bisa kalian akses dalam satu kali klik! Siaran YouTube pun begitu. Dengarkan saja si artis kesukaanmu berbicara tentang bagaimana dia bisa mendapatkan penghargaan, atau kesehariannya, atau topik lain yang bisa membuat kalian terbiasa mendengarkan dalam bahasa Inggris.
Dengarkan lagu bahasa Inggris sesering mungkin
Ini adalah cara jitu saya untuk belajar bahasa Inggris dalam hal mendengarkan. Lagu-lagu yang slow dan easy listening meningkatkan kemampuan mendengar saya secara signifikan! Lagu tersebut saya dengarkan berulang-ulang meskipun saya tidak  mengerti artinya, sampai saya familiar dengan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang menjadi lirik lagu itu. Lama-kelamaan, beberapa kata yang saya dengarkan akhirnya membuat saya bisa menangkap makna lagu tersebut, dan pada akhirnya, saya cari liriknya di Google. Saya print, stabilo dan tentu saja kamus selalu ada di samping saya. Walaupun usaha yang saya lakukan terbilang simple, namun cara itu dijamin meningkatkan kemampuan listening kalian secara langsung. Jangan lupa pilihan lagunya harus yang benar-benar memiliki pronunciation yang jelas, namun tetap lagu tersebut adalah lagu kesukaanmu.
Belajar menangkap ide
Ketika ujian mendengarkan, saya yakin tidak semua kata akan kalian dapat dengar dengan jelas. Saran saya, jangan artikan semua kata tersebut! Sangat membuang-buang waktu! Kalian hanya perlu keahlian menangkap ide dari sebuah paragraf atau kalimat. Misalnya:
Speaker 1 : Hey Nancy, how are you?
Speaker 2 : I’m very well, thanks. By the way, have you heard about Sarah?
Speaker 1 : Not yet, what happened with her?
Speaker 2 : She’s got an accident yesterday, and she’s in Sanglah hospital right now.
Speaker 1 : I’m sorry to hear that. I’ll visit her this afternoon, would you like to join me?
Speaker 2 : Good idea. I’ll pick you up at 3.
Dari percakapan tersebut, tentu ada kesulitan untuk menangkap kata-kata yang disingkat seperti I’ll atau she’s (she has dan she is). Kalian fokus untuk menangkap beberapa kata saja misalnya pada Sarah, accident, in Sanglah hospital right now dan pada ungkapan prihatin pada kalimat I’m sorry to hear that dan jam (disebutkan pick you up at 3). Pasti pertanyaannya nggak jauh-jauh dari kata-kata tersebut.
Jangan lupa perbanyak latihan mendengarkan di banyak situs yang tersedia di internet. Jaman udah canggih guys, nothing’s impossible 
CONTOH LIRIK LAGU DAN TERJEMAHANNYA..
Boulevard | Dan Byrd

 Idon’t know why you said goodbye
Aku tak tahu kenapa kau ucap selamat tinggal
Just let me know you didn’t go forever my love
Katakan padaku kau tak pergi untuk selamanya, kasihku
Please tell me why you make me cry
Jelaskan padaku kenapa kau buatku menangis
I beg you please I'm on my knees
Kumohon, aku berlutut
If that's what you want me to
Jika itu yang kau ingin aku lakukan

CHORUS
Never knew that it would go so far
Tak pernah kutahu ini kan begitu jauh
When you left me on that 
boulevard
Saat kau tinggalkan aku di jalan itu
Come again you would release my pain
Datanglah lagi, kau kan sembuhkan sakitku
And we could be lovers again
Dan kita bisa jadi kekasih lagi

Just one more chance, another dance
Cukup satu kesempatan lagi, satu dansa lagi
And let me feel it isn’t real that I’ve been losing you
Dan biar ku merasa bahwa kehilanganmu bukanlah kenyataan
This sun will rise within your eyes
Mentari akan terbit, di matamu
Come back to me and we will be happy together
Kembalilah padaku dan kita kan bahagia bersama

CHORUS

Maybe today, I’ll make you stay
Mungkin hari ini, kan kubuat kau tak pergi
A little while just for a smile and love together
Sebentar saja untuk senyuman dan cintamu
For 
I will show a place I know
Karena akan kutunjukkan tempat yang kutahu
In Tokyo where we could be happy forever
Di Tokyo di mana kita bisa bahagia selamanya

CHORUS

Endless Love | Mariah Carey and Luther Vandross (1)

My love
cintaku
There's only you in my life
Hanya dirimu di hidupku
The only thing that's right
Satu-satunya hal yang benar
My first love
Cinta pertamaku
You're every breath that I take
Engkau ada dalam tiap nafas yang kuhela
You're every step I make
Engkau ada dalam tiap langkahku

And I
Dan aku
I want to share
Aku ingin berbagi
All my love with you
Semua cintaku denganmu
No-one else will do
Takkan ada orang lain yang mau
And your eyes
Dan matamu
They tell me how much you care
Matamu memberitahuku betapa kau peduli
Oh, yes
Oh, ya
You will always be
Kau akan selalu jadi
My endless love
Cinta abadiku

Two hearts
Dua hati
Two hearts that beat as one
Dua hati yang berdegup bersama
Our lives have just begun
Hidup kita baru saja mulai
And forever
Dan selamanya
I'll hold you close in my arms
Aku kan mendekapmu di lengaku
I can't resist your charms
Aku tak mampu menolak pesonamu


ke bait selanjutnya>>


Fakta
Lagu merupakan ekspresi  sebuah ungkapan hati

Konsep
Melalui lagu dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan kata bahasa Inggris dan melatih kemampuan listening
Prinsip
Lagu yang dibawakan adalah lagu yang dapat memberikan semangat untuk maju dan berkembang
Prosedur
Dalam memaknai lagu atau menyusun sebuah lagu diperluka totalitas penghayatan yang baik

SOAL ;Nyanyikan sebuah lagu dan tunjukkan teks serta terjemahannya
JAWABAN
Why Do You Love Me | Koes Plus

The time has come
Sudah tiba waktunya

That we must be apart
Kita harus berpisah

The memory is still in My mind
Kenangan itu masih tersimpan di benakku

I only wait 
Aku hanya menunggu

Till true love will come
Hingga cinta sejati datang


CHORUS
Why do you love me
Mengapa kau mencintaiku

So sweet and tenderly
Begitu manis dan lembut

I'll do everything
Kan kulakukan apapun

To make you happy
Tuk bahagiakanmu

Huu...

But now everything
Tapi kini semuanya

It's only a dream
Semua itu hanya mimpi

A dream.., 
Mimpi

That never come..
Yang takkan pernah terjadi

I only wait
Aku hanya menunggu

Till true love will come...
Hingga cinta sejati datang


CHORUS
Why do you love me
Mengapa kau mencintaiku

So sweet and tenderly
Begitu manis dan lembut

I'll do everything
Kan kulakukan apapun

To make you happy
Tuk bahagiakanmu

Huu...

CHORUS
Why do you love me
Mengapa kau mencintaiku

So sweet and tenderly
Begitu manis dan lembut

I'll do everything
Kan kulakukan apapun

To make you happy
Tuk bahagiakanmu

Huu...
==========================================GOOD LUCK==================

1 komentar: